Kuala Lumpur (ANTARA GORONTALO) - Pengurus Cabang Istimewa Muslimat (PCIM)
Nahdlatul Ulama Malaysia menyelenggarakan pesantren kilat atau camp
ibadah selama sepuluh hari bagi anak-anak di Jalan ChanChim Moon Nomer
87 Titiwangsa, Kuala Lumpur.
Pembukaan pesantren dilakukan,
Minggu, dengan dihadiri Ketua PCIM NU Malaysia, Mimin Mintarsih, Ketua
Pertubuhan NU Malaysia, Ustadz Ahmad, Ketua Syuriah PCINU Malaysia, KH
Liling Sibromilisi, Bendahara PCINU Malaysia, Nasikin, perwakilan KBRI
Kuala Lumpur, Ali Murtadlo dan Sekretaris Community Satu Malaysia, Datuk
Wira Muhammad Yusuf.
Mimin Mintarsih mengatakan camp badah yang
berlangsung untuk yang ketiga kalinya sejak 2014 ini diikuti 70 peserta
secara gratis.
"Kami berjumpa dengan hamba Allah yang memberikan tempat ini tanpa
meminta iuran dan memberikan sponsor 100 persen. Kem ini selama 10
malam. Peserta tidak boleh pulang dan tidak boleh membawa handphone," katanya.
Dia mengatakan camp ibadah dijaga oleh enam orang ibu dan empat
orang laki-laki sehingga orangtua tidak perlu mengkhawatirkan
anak-anaknya.
"Peserta wajib jamaah tujuh waktu, tahajud dan sholat dhuha. Tujuan
kami membuat camp agar membantu menyelesaikan masalah fardhu ain,
belajar Al-Quran, Bahasa Arab dan disertai game. Pembinanya mahasiswa
master dari International Islamic University Malaysia," katanya.
Dia mengatakan pihaknya membuka camp ibadah karena banyak keluhan
dari orangtua karena liburan sekolah terlalu lama sehingga banyak yang
hanya main handphone dan nonton televisi.
"Kami hanya membuka. Bapak-Ibu yang melanjutkan di rumah. Para
peserta diwajibkan bangun pukul 04.45 dan tidur jam 11 malam," katanya.
Perwakilan KBRI Kuala Lumpur Ali Murtadho mengapresiasi pelaksanaan kem ibadah.
"Camp ibadah ini kalau di Indonesia pesantren kilat. Saya pribadi
tidak pernah ikut seperti ini karena sehari-hari memang di pesantren,"
katanya.
Dia mengatakan kedisiplinan hidup seperti di pesantren akan membawa manfaat kelak walau bagi anak-anak akan terasa berat.
"Tema meningkatkan kualitas keimanan dan merajut ukhuwah Islamiyah
penting karena persaudaraan sesama Islam menjadi dasar. Jangan saling
menjelekkan satu sama lain. Kalau sejak kecil dibiasakan maka sangat
membantu waktu sangat besar. Acara ini full gratis. Semoga Allah
membalas hamba Allah yang yang memberi tempat gratis ini," katanya.
Muslimat NU Malaysia gelar pesantren kilat
Minggu, 18 Desember 2016 22:02 WIB