Ternate (ANTARA GORONTALO) - Petugas Pos Pemantau Gunung Gamalama Ternate,
Maluku Utara, meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam
radius 1,5 km dari puncak Gunung Gamalama, menyusul terjadinya dua kali
semburan abu vulkanik tipis dari gunung itu.
"Status Gamalama
meningkat menjadi waspada level II. Atas aktivitas gunung api tersebut,
masyarakat diminta menjauh hingga radius 1,5 km," kata Kepala Pos
Pemantau Gunung Gamalama Darno Lamane, Jumat.
Dia menyatakan,
status Gunung Gamalama masih pada waspada level II dan masyarakat
sekitar gunung dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki
dan mendekati kawah yang ada di puncak dalam radius 1,5 km.
Aktivitas Gunung Gamalama, kata Darno, sejak pukul 06.00-13.00 WIT
hari ini, telah terjadi 12 kali gempa. Gempa tersebut terdiri dari tiga
kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo maksimun 4-59 mm, s-p 11.54
detik, dan lama gempa 36,75-204,55 detik dan satu kali gempa vulkanik
dalam dengan amplitudo maksimum 6 mm, s-p 0.65 detik dan lama gempa 6,34
detik.
Kemudian tiga kali gempa tremor harmonik dengan amplitudo maksimum
2-2.5 mm dan lama gempa 17,5-45,61 detik. Lima kali gempa gembusan
dengan amplitudo maksimum 4 -27 mm dan lama gempa 11,20-80,5 detik.
Darno mengatakan, hujan lebat kini masih terus terjadi di Ternate,
sehingga sewaktu-waktu akan mengeluarkan banjir lahar dingin. Masyarakat
sekitar kali yang sering dilalui lahar dingin agar tetap waspada.
"Pada musim hujan, masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai
yang berhulu di Gunung Gamalama agar mewaspadai potensi ancaman bahaya
sekunder berupa aliran lahar," ujarnya.
Darno mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing
isu-isu yang menyesatkan tentang letusan Gamalama. Namun tetap
tingkatkan kewaspadaan dan mengikuti berita-berita yang resmi, baik pos
pemantau maupun dari pemerintah.
Sebelumnya, Gunung Api Gamalama di Kota Ternate, pada Rabu Siang
menghembuskan abu vulkanik, menyusul semakin meningkatnya aktivitas
vulkanik di gunung api setinggi 1700 meter dari permukaan laut itu.
Menurut Darno, secara visual gempa hembusan tersebut disertai abu
tipis ke arah selatan dan hembusan asap disertai abu tidak teramati
karena gunung tertutup kabut.
Gunung jelas terlihat sejak pukul 12.43 WIT dan hembusan tidak
teramati, namun dari data Seismogram merekam Gempa Hembusan pada pukul
08.48 dan 09.31 WIT atau terjadi peningkatan kegiatan berupa
meningkatnya gempa-gempa vulkanik yang terjadi sejak pukul 00.00 WIT
pada 30 Desember 2016.
Gamalama semburkan abu vulkanik, masyarakat diminta di luar radius 1,5 km
Jumat, 6 Januari 2017 14:19 WIB