Madiun (ANTARA GORONTALO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Madiun mencatat sebanyak 42 rumah warga di Desa Bandungan,
Kecamatan Saradan, terdampak banjir bandang yang melanda kawasan
setempat hingga menyisakan endapan lumpur.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Madiun Edy Harianto di Madiun,
Jumat mengatakan, banjir bandang tersebut terjadi pada Kamis (12/1)
malam sesudah hujan deras mengguyur lereng Gunung Pandan di kawasan desa
setempat.
"Air sungai di desa setempat meluap akibat curah hujan yang tinggi.
Saat kejadian, air hanya menerjang selama dua jam saja, setelah itu
langsung habis namun mengakibatkan sejumlah rumah rusak dan meninggalkan
endapan lumpur," ujar Edy kepadda wartawan saat melakukan tinjauan di
lokasi bencana.
Selain melakukan pendataan, pihaknya juga memberikan bantuan
terhadap para korban banjir bandang Desa Bandungan. Bantuan tersebut di
antaranya, makanan nasi bungkus dan sejumlah sembako.
"Kami juga akan memberikan bantuan baju layak pakai dan menyiagakan
tim reaksi cepat guna mengantisipasi banjir susulan," kata dia.
Selain menerjang puluhan rumah warga, banjir bandang Desa Bandungan
juga menerjang sejumlah kios dan los pasar desa setempat dan sekolah
dasar. Banjir bandang juga merusak bangunan masjid dan jembatan
antardusun di desa setempat.
"Hingga kini pedataan masih terus kami lakukan. Belum diketahui
jumlah kerugian material akibat bencana tersebut. Soal kerusakan
bangunan fasilitas umum, kami akan koordinasikan dengan dinas terkait,"
kata dia.
Sementara, hingga menjelang sore, sejumlah warga bergotong-royong
membersihkan endapan lumpur sisa dari banjir bandang yang melanda
semalam.
Tidak hanya di rumah, pembersihan lumpur juga dilakukan di sekolah
dasar dan pasar desa setempat. Kegiatan belajar dan mengajar di SD serta
aktivitas transaksi di pasar setempat terpaksa berhenti karena diisi
dengan membersihkn lumpur.
"Aktivitas pasar menjadi terganggu karena banyak sisa lumpur.
Akibatnya banyak pedagang yang tidak jualan, malah bersama-sama
membersihkan lumpur di kios dan los," kata seorang pedagang di Pasar
Desa Bandungan, Sunaryo.
Pihak BPBD menambahkan, mengingat data BMKG yang menyebutkan bahwa
curah hujan diprediksi masih cukup tinggi selama bulan Januari 2017,
maka ia meminta kepada warga yang tinggal di tepian sungai dan lereng
Gunung Wilis serta Pandan untuk berhati-hati terhadap ancaman banjir dan
tanah longsor yang rawan terjadi.
Banjir bandang terjang puluhan rumah di Madiun
Jumat, 13 Januari 2017 21:01 WIB