Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
(GAPKI) menyatakan total produksi minyak sawit dalam negeri pada 2016
turun tipis tiga persen dibanding tahun sebelumnya sebanyak 35,5 juta
ton menjadi 34,5 juta ton.
Ketua Umum GAPKI Joko Supriyono dalam
jumpa pers Refleksi Industri Kelapa Sawit 2016 dan Prospek 2017
menyatakan penurunan produksi tersebut diakibatkan dari dampak El Nino
yang terjadi di Indonesia dengan periode cukup panjang.
"Pada 2016, produksi memang turun tapi tidak banyak. Penurunan sebesar tiga persen," kata Joko, di Jakarta, Selasa.
Berdasar data dari GAPKI, total produksi minyak sawit Indonesia
pada 2016 sebanyak 34,5 juta ton yang terbagi dari "crude palm oil"
(CPO) sebanyak 31,5 juta ton dan palm kernel oil (PKO) sebanyak tiga
juta ton.
Sementara pada 2015, produksi CPO sebanyak 32,5 juta ton dan PKO
sebanyak tiga juta ton, sehingga total produksi minyak sawit sebanyak
35,5 juta ton.
Joko menambahkan secara garis besar produksi minyak sawit pada
2016 masih relatif baik. Banyak kekhawatiran bahwa produksi dalam negeri
akan anjlok hingga 30 persen, namun pada akhirnya penurunan hanya
terjadi sebesar tiga persen jika dibanding tahun sebelumnya.
"Untuk 2017, diharapkan kondisi akan lebih baik dibanding 2016," kata Joko.
Hingga akhir 2016, stok CPO Indonesia sebanyak satu juta ton,
atau merupakan yang terendah, dimana rata-rata stok pada akhir tahun
sebanyak 4,5 juta ton.
Berdasarkan catatan GAPKI, beberapa permasalahan yang dihadapi
pada 2016 antara lain adalah adanya wacana dari pemerintah untuk
moratorium penanaman sawit yang dinilai akan menghambat industri minyak
sawit dalam negeri.
Selain itu, belum ada kepastian hukum menyangkut lahan atau tata
ruang, seperti permasalahan tumpang tindih lahan yang belum
terselesaikan. Industri sawit masih belum mendapatkan dampak yang
signifikan dari adanya program deregulasi pemerintah.
Masalah lain yang selalu menjadi bayang-bayang industri kelapa
sawit adalah adanya kampanye hitam dari dalam dan luar negeri, terutama
saat terjadi kebakaran lahan. Kampanye negatif juga mulai masuk pada
ranah hak asasi manusia seperti mempekerjakan anak di bawah umur serta
perampasan hak masyarakat adat.
"Tahun 2017, harapannya pemerintah membantu dalam menyelesaikan
hambatan perdagangan di berbagai negara, dan berharap pasar Amerika
tetap naik meskipun masih tergantung kebijakan Donald Trump," kata Joko.
Produksi minyak sawit Indonesia turun pada 2016
Selasa, 31 Januari 2017 19:38 WIB