Pekanbaru (ANTARA GORONTALO) - Kepala Kepolisian Daerah Riau, Irjen Pol
Zulkarnain Adinegara mengungkapkan sudah ada tujuh balita yang meninggal
di Panti Asuhan Tunas Bangsa berdasarkan keterangan pemiliknya, Lili
Nurhayati (49) yang kini menjadi tersangka kematian M. Zikli berusia 1
tahun 8 bulan.
"Ada tujuh anak menurut dia (Lili) yang meninggal selama perjalanan
mendirikan panti asuhan. Tapi belum ada kejelasan lebih lanjut, dimana
makamnya walau dibilang di dekat makam M. Zikli," kata Kapolda usai
menginterogasi langsung Lili di Polresta Pekanbaru, Rabu.
Terkait apakah penyebab kematiannya karena sakit, hal itu bisa saja
dilakukan autopsi menggali lubang jika dianggap akibat kekerasan. Tapi
ada keterangan medis yang kata tersangka pernah dibawa ke dokter.
Untuk itu pihaknya akan mencoba mengkoordinasikan ke rumah sakit.
Jika memang analisis medis ketika yang bersangkutan dibawa ke RS
meninggal tidak ada tanda-tanda kekerasan, mungkin, ujar Kapolda, tidak
ada korelasinya.
"Jika tidak ada tanda-tanda tidak bisa mempersangkakan itu
meninggalnya karena kekerasan atau perbuatan menelantarkan," ungkapnya.
Pada interogasi di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan
Resor Kriminal Polresta Pekanbaru, tersangka Lili mengakui sudah ada
tujuh yang meninggal termasuk M. Zikli
Yang meninggal bayi umur 5-6 bulan karena sakit.
Kebanyakan bayi itu diberikan waktu lahir diberikan oleh orang tua
kepadanya yang ternyata pada paginya sakit. Tapi, kata dia, berkat
usahanya bisa hidup juga sampai enam bulan.
Akan tetapi, saat meninggal tak tahu dimana keluarganya dan ketika
dicek alamatnya tak ada. Bayi meninggal terakhir sebelum M. Zikli
berumur 11 bulan dan dikuburkan sekitar sembilan bulan yang lalu.
"Sudah dua kali dirawat karena gangguan pernafasan, di RS Santa Maria dan Awal Bros," sebut Lili ke Kapolda Riau.
Polda Riau: tujuh balita Panti Asuhan Tunas Bangsa meninggal
Rabu, 1 Februari 2017 23:38 WIB