Jember (ANTARA GORONTALO) - Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI)
Tapal Kuda Syaiful Kusmandani mengatakan berita tentang nenek Rokayah di
Desa Gambirono, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, Jawa Timur,
yang ditulis oleh anggotanya merupakan fakta dan bukan berita bohong
atau "hoax".
"Peliputan jurnalis IJTI pada Rabu (1/3) soal Rokayah makan rumput
adalah fakta dan bukan berita bohong karena berita tersebut telah dibuat
berdasarkan kaidah-kaidah jurnalistik dengan menjunjung tinggi
integritas profesi jurnalis," katanya dalam siaran pers yang digelar di
Kantor IJTI Tapal Kuda di Kabupaten Jember, Sabtu.
Menurutnya berita tersebut dibuat sangat hati-hati dengan memenuhi
unsur lingkar narasumber yang meliputi nenek Rokayah, tetangga dan
kepala dusun setempat yang membenarkan bahwa nenek sebatang kara itu
pernah makan rumput.
"Jurnalis anggota IJTI melakukan wawancara dengan sumber utama
yakni Rokayah, kemudian Kepala Dusun Hartono, dan tetangga Rokayah
bernama Suadi. Ketiga narasumber itu membenarkan nenek Rokayah makan
rumput. Tidak ada rekayasa dalam peliputan itu," katanya.
Dalam penjelasan kepada wartawan, lanjut dia, nenek Rokayah makan
rumput sebanyak tiga kali karena tidak ada lagi yang bisa dimakan dan
malu meminta makanan kepada tetangganya.
"Demikian juga berita yang muncul sehari kemudian, namun menyajikan
fakta yang berbeda dari fakta pertama yakni nenek Rokayah membantah
makan rumput, namun makan sayuran yang bisa dikonsumsi di sekitar
rumahnya, sebagaimana hasil peliputan pada hari Kamis (2/3) dan Jumat
(3/3) juga sudah memenuhi kaidah jurnalistik karena berdasarkan sumber
berita utama yakni Rokayah dan para pihak terkait," tuturnya.
Bahkan, lanjut dia, saat jurnalis yang berbeda datang ke rumah
nenek Rokayah pada Kamis (2/3) untuk melakukan peliputan, tiba-tiba ada
salah satu orang yang mengeluarkan kata-kata keras sambil menunjuk wajah
wartawan yang keberatan dengan pemberitaan sebelumnya yang menyatakan
nenek Rokayah makan rumput.
"Itu merupakan kekerasan verbal yang diterima wartawan di lapangan,
sehingga wartawan tersebut meninggalkan lokasi dan mendatangi rumah
nenek Rokayah lagi saat kondisinya sudah sepi," katanya.
Syaiful mengatakan IJTI Tapal Kuda mengajak semua pihak untuk bijak
dalam menyikapi sebuah berita dan bersama-sama memerangi berita "hoax"
dengan merujuk hanya pada berita dari media kredibel yang menulis sesuai
dengan kaidah jurnalistik.
Ikatan jurnalis tegaskan kisah nenek Rokayah makan rumput adalah fakta
Sabtu, 4 Maret 2017 19:51 WIB