Batam (ANTARA GORONTALO) - Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade
Supandi mereskimakn Kapal Patroli Cepat KRI Torani 860 dan KRI Lepu 861
di Dermaga Utara Pelabuhan Batuampar yang akan digunakan untuk
memperkuat sistem pertahanan Wilayah Komando Armada RI Kawasan Barat
(Koarmabar).
"Kapal ini berjenis Kapal Patroli Cepat 40 yang dilengkapi dengan
senjata kanon kaliber 20 mimimeter pada haluan dan senapan mesin berat
kaliber 12,7 milimeter pada buritan. Ini akan memperkuat wilayah Komando
Armada RI Wilayah Barat," kata dia usai upacara peresmian, Kamis siang.
Panjang keseluruhan kapal tersebut 45,5 meter, lebar 7,9 meter, dengan
kecepatan maksimal 24 knot, kecepatan jelajah 15 knot, dengan kapasitas
bahan bakar 70.000 liter dengan waktu berlayar 6 hari merupakan
alutsista karya cipta anak bangsa yang di produksi oleh PT Karimun
Anugerah Sejati Batam.
"Hal ini membuktikan bahwa industri pertahanan dalam negeri telah
memiliki kemampuan dalam hal kemandirian teknologi alat utama sistem
pertahanan sekaligus wujud nyata dukungan terhadap program pemerintah
mengenai kemandirian pengadaan alutsista TNI," kata Ade.
KRI Torani-860 dan KRI Lepu-861 memiliki kemampuan untuk melaksanakan
peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti udara dan pertempuran
kepulauan serta melaksanakan tugas tambahan yakni melaksanakan patrol
laut dalam rangka menegakkan hukum laut dan melaksanakan fungsi Search
and Rescue (SAR).
Baca juga: (KSAL pimpin sertijab Komandan Korps Marinir)
Baca juga: (KSAL terima penghargaan adat dari masyarakat Pariaman)
Dapur pacu kapal tersebut didukung dengan dua buah mesin diesel MTU yang masing-masing berkekuatan 2480 HP.
Pada kesempatan tersebut, Kasal melantik Mayor Laut (P) Taufiq Pamungkas
sebagai komandan KRI Torani-860 dan Kapten Laut (P) Rakhmad Widiyanto
sebagai komandan KRI Lepu-861.
Filosofi ikan Torani yang hidup di seluruh samudera serta memiliki
kelincahan dalam menghindar dan menyelamatkan diri dari setiap ancaman
dengan cara meloncat hingga terbang diatas permukaan air, menjadi salah
satu pertimbangan untuk dijadikan nama KRI.
Adapun Lepu dikenal sebagai ikan predator, ketika berburu mereka akan
menyudutkan buruannya dengan sirip besarnya dan dengan reflek cepatnya
mampu melumpuhkan musuhnya. Lepu juga dikenal karena durinya yang
panjang dan berwarna-warni yang selalu waspada melindungi dirinya dari
predator lain.
Dirut PT Karimun Anugerah Sejati Frangky Sucipto mengatakan bahan yang
digunakan dalam pembuatan kapal tersebut berasal dari dalam negeri.
Dua unit kapal tersebut sudah dilakukan uji dan dinyatakan memenuhi persyaratan sehingga hari ini bisa diresmikan.
Frangky juga mengucapkan terimakasih pada TNI AL yang sudah
mempercayakan perusahaannya untuk berpartisipasi dalam pembangunan KRI
untuk menjaga keamanan wilayah Indonesia.
Acara peresmian KRI dan pelantikan komandan KRI selain dihadiri pejabat teras dari Kemhan RI, Mabes TNI dan Mabesal.
KSAL resmikan dua KRI ntuk perkuat Koarmabar
Kamis, 30 Maret 2017 18:46 WIB