Washington (ANTARA GORONTALO) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kamis
waktu setempat, menyemburkan lagi cuitan eksplosifnya dengan kali ini
mengkritik langkah Departemen Kehakiman memilih direktur FBI semasa
pemerintahan George Bush dan Barack Obama, Robert Mueller, sebagai
penuntut khusus bagi penyelidikan dugaan kolusi tim kampanyenya sewaktu
Pemilu 2016 dengan Rusia.
Padahal penunjukkan Mueller ini justru
diambil oleh Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein yang adalah orang pilihan
Trump sendiri. Di AS, departemen kehakiman diketuai oleh seorang jaksa
agung dan di antaranya membawahi biro penyelidik federal, FBI.
"Dengan
semua tindakan ilegal yang diambil pada kampanye Clinton dan
Pemerintahan Obama, maka tidak pernah ada penunjukkan penuntut khusus,"
tulis Trump dalam Twitter, Kamis pagi waktu AS.
Sebagaimana
biasa, Trump tidak memberikan bukti apa pun atas tindakan-tindakan
ilegal yang disebut dan dialamatkannya kepada mantan presiden Barack
Obama dan mantan calon presiden Hillary Clinton.
"Ini adalah pencemaran nama baik (witch hunt, perburuan tukang sihir) paling besar terhadap seorang politisi dalam sejarah Amerika!" sambung Trump seperti dikutip Reuters.
Pihak Partai Demokrat langsung membantah tudingan Trump tersebut.
"Ini adalah perburuan (mencari) kebenaran," balas Senator Demokrat Amy Klobuchar.
Penyataan
Trump ini disampaikan menyusul laporan berbagai media massa termasuk
kantor berita Reutes mengenai memo yang ditulis Comey yang mengungkapkan
Trump telah meminta Comey menutup penyelidikan Michael Flynn dan Rusia
pada Februari silam. Trump memecat Comey pada 9 Mei.
Rusia sendiri telah berulang kali membantah campur tangan dalam Pemilu AS.
Trump
memecat Flynn pada 14 Februari karena merahasiakan materi pembicaraan
dia dengan duta besar Rusia, kepada Wakil Presiden Mike Pence.
Trump meradang tak terima Mueller selidiki intervensi Rusia
Jumat, 19 Mei 2017 14:01 WIB