Washington (ANTARA GORONTALO) - Korea Utara melakukan uji coba lain mesin
roket yang diyakini Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari program
mereka untuk mengembangkan rudal balistik antarbenua menurut seorang
pejabat AS kepada Reuters, Kamis.
Amerika Serikat menilai bahwa tes tersebut, yang terbaru dalam
sebuah rangkaian uji coba mesin dan peluru kendali tahun ini,
kemungkinan merupakan bagian terkecil dari mesin roket rudal balistik
antarbenua, kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat tidak
disebut jatidirinya.
Pejabat AS kedua juga membenarkan adanya tes tersebut, namun tidak
memberikan rincian informasi tambahan tentang jenis komponen roket yang
sedang diuji atau apakah itu sesuai dengan program rudal antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM).
Seorang pejabat mengatakan bahwa dia yakin uji coba tersebut telah dilakukan dalam 24 jam terakhir.
Pengungkapan uji mesin tersebut datang sehari setelah Amerika
Serikat menekan China untuk memberikan lebih banyak tekanan ekonomi dan
diplomatik terhadap Korea Utara guna membantu mengendalikan program
nuklir dan peluru kendalinya selama perundingan tingkat tinggi di
Washington.
Presiden AS Donald Trump telah memperingatkan bahwa "konflik
konflik besar" dengan Korea Utara dimungkinkan terjadi berkenaan dengan
program senjatanya, meski pejabat AS mengatakan bahwa sanksi yang lebih
ketat, tidak melibatkan kekuatan militer, adalah pilihan yang lebih
disukai.
Diplomat tinggi China, Yang Jiechi, mengatakan pada Trump dalam
sebuah pertemuan di Gedung Putih bahwa Beijing bersedia "menjalin
komunikasi dan koordinasi "dengan Amerika Serikat dalam upaya untuk
meredakan ketegangan di semenanjung Korea, menurut sebuah pernyataan
dari Kementerian Luar Negeri China pada Jumat.
Kepala Badan Intelijen Pertahanan AS mengatakan dalam kongres bulan
lalu bahwa Korea Utara, jika dibiarkan, bisa mampu mengembangkan peluru
kendali bersenjata nuklir yang mampu menjangkau daratan AS.
Namun para ahli mengatakan Pyongyang masih butuh bertahun tahun lagi untuk memiliki kemampuan ICBM yang andal.
Letak Amerika Serikat sekitar 5.600 mil (9.000 kilometer) jaraknya
dari Korea Utara. ICBM memiliki rentang minimal sekitar 3.400 mil (5.500
kilometer), namun ada pula yang dirancang untuk menempuh jarak 6.200
mil (10.000 kilometer) atau lebih jauh.
Setiap solusi militer terhadap krisis Korea Utara akan menjadi
"tragis dalam skala yang luar biasa", menteri pertahanan Trump, Jim
Mattis, mengatakan bulan lalu.
Amerika Serikat, sementara itu, tengah meningkatkan kemampuan
membela diri terhadap ancaman dari Korea Utara, tindakan uji coba
pertama yang berhasil untuk menghalang peluru kendali jenis ICBM pada
Mei lalu.
Namun uji coba pada 21 Juni, kemampuan baru ysng sedang
dikembangkan oleh Amerika Serikat dan Jepang untuk mempertahankan diri
dari peluru kendali jarak yang lebih pendek gagal mencapai sasarannya,
Badan Pertahanan Rudal AS mengatakan pada Kamis.
Uji coba tersebut merupakan yang kedua dari sistem penghalang SM-3
Block IIA, yang sedang dikembangkan oleh Raytheon. Uji coba penghalang
sebelumnya, yang dilakukan pada Februari, telah sukses
dilakukan.(Uu.Aulia/KR-AMQ)
Korea Utara uji mesin roket
Jumat, 23 Juni 2017 15:18 WIB