Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah terus mempopulerkan budaya makan ikan
sebagai asupan protein hewani dengan kandungan gizi tinggi untuk
mencegah gizi buruk dan kekerdilan pada anak (stunting).
"Makan ikan itu murah, sehat dan tersedia banyak. Momentum ini
merupakan jawaban dari tantangan untuk mempopulerkan makan ikan, agar
menjadi budaya masyarakat kita," kata Kepala Staf Kepresidenan Teten
Masduki seperti dikutip dari siaran pers yang diterima di Jakarta,
Kamis, saat mengumumkan 10 finalis Lomba Masak Ikan Nusantara Menuju
Istana.
Menurut Teten, banyak masyarakat yang beranggapan bahwa mengonsumsi daging lebih berkelas dibandingkan mengonsumsi ikan.
Hal ini diperparah dengan masih banyaknya mitos yang salah di
masyarakat, seperti ibu hamil tidak diperbolehkan mengonsumsi ikan
karena alasan kebudayaan. Padahal, mengonsumsi ikan selama kehamilan
justru sangat dianjurkan.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung
Sugihantono mengatakan bahwa prinsip makan adalah beragam dan berimbang.
Untuk itu, dia meminta agar masyarakat memahami bahwa sumber protein
tidak hanya pada daging, namun justru ikan merupakan sumber protein
yang menjadi kekayaan Indonesia yang melimpah.
"Salah satu kelebihan sumber protein ikan yaitu mengandung omega 3.
Bila dibandingkan dengan daging yang kadarnya sangat rendah atau bahkan
sebagian besar tidak ada," ujar Anung.
Anung menegaskan bahwa protein ikan sangat membantu pertumbuhan dan
perkembangan yang bukan sekedar mencukupi kebutuhan tetapi juga
mencerdaskan.
Pemerintah terus populerkan budaya makan ikan
Jumat, 11 Agustus 2017 9:16 WIB