Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketua Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia
(PGI) Pdt Bambang H Wijaya menilai pemerintah terkesan "kecanduan" cukai
rokok yang selama ini memberikan pemasukan bagi penerimaan negara cukup
besar.
"Penerimaan dari cukai rokok mencapai Rp150 triliun tahun ini. Itu
10,7 persen dari pendapatan pajak. Pertanyaannya, apa benar penerimaan
dari cukai rokok digunakan untuk kesehatan masyarakat?" kata Bambang
dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Selasa.
Bambang khawatir penerimaan negara dari cukai rokok bukan
dikembalikan ke rakyat untuk peningkatan kesehatan masyarakat melainkan
untuk pembangunan infrastruktur seperti jembatan, jalan layang atau
jalan tol.
Infrastruktur itu, menurut Bambang, lebih banyak dinikmati oleh
kelas menengah ke atas yang memiliki kendaraan sehingga bisa menggunakan
jembatan, jalan layang atau jalan tol yang dibangun pemerintah.
"Padahal, yang paling terdampak dari rokok adalah masyarakat
miskin. Ini bentuk kelalaian dan ekspresi dari kecanduan cukai rokok,"
tuturnya.
Bambang mengatakan merokok adalah cerminan dari sikap tidak
bertanggung jawab dan menunjukkan ketidakberdayaan manusia. Para perokok
tidak berdaya untuk tidak merokok, sedangkan pemerintah seperti tidak
berdaya untuk didikte oleh industri rokok.
"Banyak dari kita yang tidak berdaya, bahkan organisasi keagamaan.
Barangkali hanya Muhammadiyah yang sudah jelas mengharamkan rokok,"
katanya.
Center for Health Economics and Policy Studies (CHEPS) Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia bekerja sama dengan Majelis
Ekonomi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Indonesia Institute for Social
Development (IISD) mengadakan Diskusi Publik "Harga Rokok dan
Kemiskinan: Pandangan Pemuka Agama".
Selain Bambang, pembicara lain yang hadir adalah Ketua PP
Muhammadiyah Anwar Abbas yang menyampaikan sambutan kunci, Bendahara
Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia Ida I Dewa Gede Ngurah Utama,
Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Wali
Gereja Indonesia (KWI) Romo Benny Soesatyo dan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Ahmad Dahlan Mukhaer Pakkana.
PGI: pemerintah "kecanduan" cukai rokok
Selasa, 29 Agustus 2017 14:26 WIB