Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi
menyerahkan prakarsa Formula 4+1 untuk Rakhine State kepada pemimpin
Myanmar Daw Aung San Suu Kyi.
"Saya hadir di Myanmar membawa
amanah masyarakat Indonesia yang sangat khawatir terhadap krisis
kemanusiaan di Rakhine State dan agar Indonesia membantu. Saya juga
membawa suara dunia Internasional agar krisis kemanusiaan di Rakhine
State dapat segera diselesaikan" kata Retno dalam keterangannya, Senin.
Dalam pertemuan dengan Suu Kyi, Retno menyampaikan Formula 4+1 untuk Rakhine State.
Empat
elemen ini terdiri dari: (i) mengembalikan stabilitas dan keamanan;
(ii) menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan; (iii)
perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine State, tanpa
memandang suku dan agama; dan (iv) pentingnya segera dibuka akses untuk
bantuan kemanusiaan.
"Empat elemen pertama merupakan elemen utama
yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusian dan keamanan tidak
semakin memburuk," jelas Retno.
Sedangkan, satu elemen lainnya
adalah pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasehat untuk
Rakhine State yang dipimpin mantan Sekjen PBB Kofi Annan dapat segera
diimplementasikan.
Satu capaian penting misi diplomasi
kemanusiaan Indonesia ini adalah dengan disepakatinya Indonesia dan
ASEAN terlibat dalam penyaluran bantuan kemanusiaan di Rakhine State.
Mekanisme penyaluran dipimpin oleh pemerintah Myanmar, namun melibatkan
ICRC dan beberapa negara, termasuk Indonesia dan ASEAN.
Dalam
pemberian bantuan ini, Indonesia selalu menekankan bahwa bantuan harus
sampai kepada semua orang yang memerlukan, tanpa kecuali, tanpa
memandang agama dan etnis.
Mengenai implementasi rekomendasi
laporan Kofi Annan, pemerintah Myanmar membentuk komite implementasi dan
badan penasehat untuk mengawasi implementasi rekomendasi.
Retno,
dalam pertemuan juga menyampaikan kepedulian dan komitmen tinggi LSM
kemanusiaan Indonesia terhadap Myanmar. Dalam kaitan ini Menlu RI
menyampaikan bahwa baru saja meluncurkan Aliansi Kemanusiaan Indonesia
untuk Myanmar (AKIM) pada 31 Agustus 2017.
Aliansi terdiri dari
sebelas organisasi kemanusiaan yang memprioritaskan bantuannya kepada
empat hal, yaitu (i) pendidikan; (ii) kesehatan; (iii) livelihood
(ekonomi); dan (iv) relief. Komitmen bantuan yang diberikan oleh Aliansi
adalah sebesar 2 juta dolar AS.
"Saya mengharapkan agar
Pemerintah Myanmar dapat melanjutkan pemberian akses kepada AKIM karena
selama ini telah bersama Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan
beberapa program," kata Retno
Selain dengan Suu Kyi, Retno juga
menemui tiga menteri yaitu menteri pada kantor Presiden, National
Security Advisor dan Menteri muda urusan luar negeri. Pertemuan dengan
ketiga menteri membahas masalah teknis mekanisme bantuan kemanusiaan,
yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Myanmar.
"Misi ke Myanmar
paling tidak telah mencapai dua hal, pertama menyampaikan perhatian
besar masyarakat Indonesia kepada situasi kemanusiaan di Rakhine State
dan adanya komitmen otoritas Myanmar untuk segera atasi krisis
kemanusiaan tersebut," kata dia.
Selain itu, lanjut Retno,
Indonesia juga telah mendapat akses dengan diterima dalam mekanisme
penyaluran bantuan kemanusiaan yang dipimpin pemerintah Myanmar dan akan
melibatkan ICRC.
Formula 4+1 dari Indonesia untuk Myanmar demi atasi Krisis Rohingya
Selasa, 5 September 2017 8:08 WIB