PBB, New York (ANTARA GORONTALO) - Para pejabat PBB berharap kunjungan yang
dijadwalkan oleh kepala lembaga PBB di Myanmar ke Negara Bagian Rakhine
di Myanmar Utara, tempat tinggal pengungsi Rohingya, akan menjadi
terobosan bagi pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah itu.
Juru Bicara PBB Stephane Dujarric pada Rabu (27/9) mengatakan kepala
beberapa lembaga PBB di Myanmar dijadwalkan ikut dalam perjalanan yang
ditaja pemerintah ke Negara Bagian Rakhine di Myanmar Utara pada Kamis.
"Kami sejak dulu selalu menggaris-bawahi dan menekankan keprihatinan
kami mengenai akses kemanusiaan terbatas di daerah itu," kata Dujarric
kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York, sebagaimana dikutip
Xinhua, di Jakarta, Kamis.
"Jadi, kami menyambut baik gagasan ini
sebagai langkah pertama dan kami benar-benar berharap itu akan mengarah
kepada akses yang jauh lebih luas dan lebih lebar."
Beberapa badan PBB telah dihalangi sejak 25 Agustus melakukan
pekerjaan di daerah tersebut, sehingga mereka tak bisa mengatur serta
membagikan bantuan, kata Komisaris Tinggi PBB Urusan Pengungsi Filippo
Grandi kepada wartawan di Markas PBB di Jenewa, Swiss, pada Rabu pagi.
Ia baru saja kembali dari kunjungan ke Bangladesh, yang menampung lebih
dari 700.000 pengungsi Rohingya.
Sejak 25 Agustus pekerjaan PBB telah dipercayakan kepada Komite
Palang Merah Internasional sebagai tindakan sementara, kata Grandi.
Namun, Palang Merah juga memiliki masalah untuk memasuki daerah yang
paling memerlukan bantuan, katanya.
PBB lihat kemungkinan terobosan dalam pengiriman bantuan buat Rohingya
Kamis, 28 September 2017 11:33 WIB