Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
menggandeng investor asal Nagoya, Jepang, untuk menjalin kerja sama
dengan menanamkan investasinya di Indonesia pada acara Indonesia
Investment & Business Forum (IIBF) di Nagoya.
“Nagoya
merupakan investor terbesar dari Jepang di Indonesia, kira-kira sudah
ada 100 perusahaan di dalam negeri. Apalagi kota ini adalah pusat
manufaktur di Jepang. Untuk itu, kami ingin menjalin kerja sama
investasi yang panjang dengan para investor Nagoya,†kata Airlangga
melalui keterangannya diterima di Jakarta, Minggu.
Menurutnya, Jepang selama ini menjadi mitra strategis bagi
Indonesia. Transaksi Jepang-Indonesia pada triwulan II-2017 mencapai
14,8 miliar dollar AS atau meningkat lima persen dibanding periode yang
sama tahun 2016.
Sedangkan, di tahun ini, total investasi Jepang di Indonesia
mencapai 17 miliar dollar AS dengan sektor utamanya adalah industri
otomotif, elektronika, serta makanan dan minuman.
Di hadapan
ratusan pengusaha Jepang, Menperin menyatakan, Indonesia sebagai salah
satu negara G20 yang perekonomiannya mampu tumbuh lima persen dalam
empat tahun terakhir, dan diperkirakan meroket di atas lima persen dalam
kurun dua sampai tiga tahun ke depan.
“Indonesia juga merupakan negara yang mendapatkan akreditasi investment grade dari berbagai lembaga internasional,†ungkapnya.
Selanjutnya,
kekuatan Indonesia lainnya adalah sebagai pasar terbesar di Asia
Tenggara atau menguasai hingga 50 persen dari total negara-negara ASEAN
dengan nilai mencapai 1 triliun dollar ASdan jumlah penduduk sebanyak
240 juta jiwa.
Potensi yang baik ini, menurut Airlangga, sangat bagus untuk dilakukan kerja sama bisnis.
“Nagoya
merupakan klaster industri manufaktur besar di Jepang, utamanya untuk
sektor otomotif dan komponen. Kami melihat perusahaan besar seperti
Toyota dan Mitsubishi telah berkomitmen untuk berkontribusi investasi di
Indonesia dalam berbagai industri dan terkait juga kerja sama
pembangunan pusat inovasi,†paparnya.
Airlangga menegaskan,
industri manufaktur bukan hal yang baru di Indonesia, karena merupakan
salah satu negara yang kontribusi industrinya terhadap PDB lebih dari 20
persen.
Berdasarkan data kontribusi terhadap PDB, Indonesia menduduki peringkat
keempat setelah Korea Selatan (29 persen), Tiongkok (27 persen), Jerman
(23 persen). Oleh karena itu, Indonesia ditetapkan menjadi Top 15
manufaktur dunia.
Menperin gandeng investor Nagoya masuk Indonesia
Minggu, 22 Oktober 2017 16:07 WIB