Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, mengalami kenaikan karena stok beras di daerah itu belum merata.
Pantauan ANTARA di pasar Sentral dan pasar Dungingi Kota Gorontalo, Senin, beras mengalami kenaikan harga pada jenis beras premium, yaitu beras Superwin, beras Membramo, beras Ciheran, dan beras Yenti.
Indra Hasan, salah seorang pedagang beras, mengaku pada pekan ini beras yang dijualnya juga mengalami kenaikan dibanding pekan sebelumnya.
"Untuk beras jenis Ciheran mengalami kenaikan menjadi Rp9.000 /liter, berbanding terbalik dari harga beras pada pekan kemarin sebesar Rp8.500 /liternya" jelasnya saat ditemui ketika berjualan di pasar Dungingi, Kota Gorontalo.
Sementara di pasar Sentral, Idris karim, salah seorang pedagang beras lainnya mengatakan naiknya harga beras tersebut karena belum meratanya stok beras yang dipasok.
"Hal tersebut disebabkan tidak meratanya waktu panen beras pada beberapa daerah di Gorontalo seperti Bone Bolango dan Boalemo," jelasnya.
Harga beras dengan kualitas tinggi mengalami kenaikan, beras Superwin dari harga Rp9.000/liter naik menjadi Rp9.500 /liternya.
"Sedangkan harga beras Membramo juga mengalami kenaikan harga pada pekan ini yaitu dari Rp8.500/liter kemudian naik menjadi Rp9.000/liter," ungkapnya.
Selain itu, kenaikan harga juga berlaku pada beras jenis Yenti yang naik dari Rp9.000/liter menjadi Rp9.500/ liternya.
Idris juga menjelaskan bahwa harga beras ini akan terus mengalami kenaikan hingga beberapa pekan ke depan dilihat dari seberapa meratanya stok beras yang ada di pasaran Gorontalo.
Stok Belum Merata Sebabkan Harga Beras Naik
Senin, 15 Januari 2018 17:32 WIB