Gorontalo, (Antaranews Gorontalo) - Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Abdul Haris Ahmadong, menjelaskan ada 74 korban demam berdarah dengue (DBD) terjadi sepanjang tahun 2017.
"Dari ke 74 jumlah korban yang terkena wabah demam berdarah tersebut, ada satu korban meninggal dunia, dan sisanya dapat ditangani hingga sembuh total," ungkapnya, Kamis.
Ia menjelaskan hal tersebut dipengaruhi oleh tingginya curah hujan terus melanda Kota Gorontalo hingga saat ini .
"Akibat dari hujan yang terus melanda wilayah Kota Gorontalo menyebabkan berbagai macam penyakit mulai mewabah di masayarakat," katanya.
Wabah yang timbul tersebut merupakan penyakit yang berbasis lingkungan tidak sehat, seperti demam berdarah dan juga diare.
Ia menambahkan, untuk mencegah kembali mewabahnya penyakit tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
"Selain itu, untuk menekan angka korban yang terkena demam berdarah, kami mengajak masyarakat untuk terus melakukan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus," tambahnya.
Sedangkan cara mengendalikan DBD dengan PSN 3M Plus yaitu mulai dari menguras, menutup, dan menimbun barang-barang bekas yang bisa menampung air yang berpotensi mejadi tempat perindukan nyamuk.
Ia mengharapkan kepada warga untuk giat menjaga kebersihan lingkungan, tidak membiarkan genangan air yang menyebabkan menyebar jentik-jentik nyamuk aedes agepty.
Pemkot Gorontalo akan berupaya memberikan pencegahan sementara seperti fogging, tetapi tidak selamanya optimal karena sifatnya sementara. Yang utama adalam menciptakan kebersihan di lingkungan rumah.
74 Kasus DBD Terjadi di Kota Gorontalo
Kamis, 8 Februari 2018 20:20 WIB