New York (ANTARA GORONTALO) - Harga minyak mentah dunia naik hampir 6 persen
pada Rabu waktu AS setelah OPEC untuk pertama kali sejak 2008 sepakat
memangkas produksi minyaknya yang akan diputuskan pada pertemuan resmi
November mendatang. Sebelum ini pasar energi kelebihan suplai sehingga
terus menekan harga minyak.
Pada Forum Eenergi Internasional yang
berlangsung di Algiers, Aljazair, dari 26 sampai 28 September, OPEC
sepakat mengurangi output sampai 32,5-33,0 juta barel per hari dari
tingkat output saat ini 33,24 juta barel per hari.
"Kami telah memutuskan untuk mengurangi produksi sekitar 700.000 barel per hari," kata Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh.
Namun
berapa banyak setiap negara akan memproduksi minyak akan diputuskan
pada pertemuan resmi OPEC 30 November mendatang di mana OPEC juga akan
meminta negara-negara non OPEC seperti Rusia untuk menempuh langkah
serupa.
Harga minyak Brent naik 2,72 dolar AS atau 5,9 persen
pada 48,69 dolar AS per barel, dengan sempat mencapai tertinggi dalam
dua pekan 48,96 dolar AS, sedangkan harga minyak West Texas Intermediate
(WTI) melonjak 2,38 dolar AS atau 5,3 persen pada 47,05 dolar AS
setelah mencapai yang terlemah 47,45 dolar AS sejak 8 September.
Harga
minyak yang naik ini berpengaruh ke pasar saham di mana indeks harga
saham energi di Wall Street melonjak 4 persen yang merupakan pencapaian
sehari terbaik sejak Januaria silam.
"Ini kesepakatan bersejarah.
Ini pertama kali OPEC dan non OPEC bersama-sama bersepakat dalam satu
dekade terakhir. Ini akan menciptakan landasan untuk minyak dan mestinya
menaikkan harga minyak sampai 60-an dolar AS," kata Phil Flynn, analis
pada Price Futures Group seperti dikutip Reuters.
Harga minyak melonjak 6 persen pasca kesepakatan OPEC
Kamis, 29 September 2016 10:54 WIB