Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia
(Persi) Kuntjoro Adi Purjanto mengimbau agar seluruh rumah sakit di
Indonesia meningkatkan sistem keamanan komputer yang berisi data-data
pasien dan rumah sakit untuk menjaga mutu pelayanan.
"Mencegah
lebih baik daripada mengobati. Demikian juga Sistem Informasi Rumah
Sakit harus di-update sistem keamanannya", imbau Kuntjoro dalam siaran
pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Persi menyebutkan sistem
informas Rumah Sakit Kanker Darmais pada Sabtu pagi mengalami kerusakan
sistem karena serangan virus komputer jenis ransomware bernama Wanna
Decryptor atau biasa disebut Wannacry dan berpengaruh pada pelayanan
administrasi rumah sakit.
Namun berdasarkan informasi dari RSK
Darmais serangan virus tidak merusak data pasien. Tim SIRS telah
melakukan pencegahan dan tindakan sehingga serangan virus tidak merusak
database pasien dan sistem lain.
Akan tetapi virus tersebut menyebabkan pelayanan pendataan pasien dan pelayanan administrasi lainnya dilakukan secara manual.
Persi
mengonfirmasi bahwa RS Anak Bunda Harapan Kita dan RS Jantung Harapan
Kita yang dikabarkan juga mengalami kendala yang sama, tidak termasuk RS
yang terkena malware Wannacry.
Oleh karena itu, kata Kuntjoro,
Persi mengimbau rumah sakit melakukan pemutakhiran keamanan SIRS
sekaligus melakukan langkah pencegahan agar tidak terinfeksi virus
Wannacry.
Berdasarkan informasi dari Indonesia Security Incident
Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII), ransomware
Wannacry mengincar komputer berbasis Windows yang memiliki kelemahan
terkait fungsi "server message block".
Jika komputer terkena
serangan, virus mengunci komputer korban atau mengenkripsi semua berkas
yang ada sehingga tidak bisa diakses.
Setelahnya muncul pesan
dari peretas yang menyerang dengan meminta tebusan sejumlah uang dalam
bentuk Bitcoin (mata uang dunia maya) untuk mengembalikan sistem
komputer seperti semula.
Serangan virus komputer, PERSI imbau RS tingkatkan keamanan
Minggu, 14 Mei 2017 14:33 WIB