Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tidak menerima kontraktor yang ingin mengikuti tender proyek dengan mencatut nama pejabat.

Ia memastikan tidak ada yang boleh menggunakan namanya dengan dalih keluarga, tim sukses atau kerabat dekat.

“Jadi kalau ada kontraktor yang bawa nama saya, nama pak Wagub, pak Sekda untuk mendapatkan proyek jangan dilayani. Sekali lagi jangan dilayani. Tidak ada namanya keluarga, tim sukses atau apapun itu,” tukasnya, Jumat.

Ia menjelaskan, saat ini semua proses pengadaan barang dan jasa dilakukan secara transparan dan akuntabel.

Semua orang berhak untuk ikut tender proyek, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Intinya jalankan sesuai prosedur yang ada. Kalau memang memenuhi syarat berarti berhak, kalau enggak ya enggak. Selebihnya kalau ada yang bawa-bawa nama saya atau siapapun jangan dipercaya,” tegasnya.

Ia berharap kepada Biro Pengadaan untuk mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dlm proses lelang.

Tim teknis pengadaan tidak boleh main-main dalam setiap prosesnya.

Menurut Rusli, semua pihak punya hak untuk menawar semua paket lelang secara prosedural dan sesuai aturan.

Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Biro Pengadaan Barang dan Jasa mengintensifkan lelang dan pekerjaan fisik awal tahun.

Tujuannya agar pekerjaan fisik dan realisasi anggaran tidak menumpuk di pertengahan atau akhir tahun.

Per tanggal 31 Januari 2020 kemarin, sudah ada 12 OPD yang melakukan proses lelang dengan total 31 paket pekerjaan.

Tujuh paket dalam proses tender, tujuh paket sudah tahap kontrak.

Sedangkan 14 paket sedang dalam proses review dan tiga sisanya masih dalam bentuk rancangan.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020