Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Sejumlah warga Kabupaten Gorontalo Utara mengapresiasi turunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar, elpiji 12 kilo gram serta semen yang telah diumumkan pemerintah.

Sophian Rahmola, warga Desa Moluo, Kecamatan Kwandang, Jumat, berharap turunnya harga-harga tersebut bisa menormalkan bahan-bahan pokok yang belum turun, meski penurunan BBM sudah dilakukan sebelumnya dari Rp8.500 menjadi Rp7.600 dan kini menjadi Rp6.600.

Pria yang menjabat ketua Karang Taruna kabupaten ini berharap, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga BBM, elpiji 12 kilo gram serta semen tersebut, diimbangi oleh kinerja pemerintah daerah yang akan secepatnya mendorong penyesuaian harga-harga bahan pokok termasuk biaya transportasi umum yang tergolong mahal di daerah ini.

Minimal kata Sophian, pemerintah daerah segera melakukan operasi pasar pada H+3 sejak harga-harga baru tersebut berlaku mulai hari Senin pekan depan.

"Kalau perlu pemerintah daerah ikut sosialisasikan turunnya harga BBM di pasar-pasar tradisional, agar pedagang segera menyesuaikan penurunan harga tersebut yang selama ini menjadi salah satu alasan mereka (pedagang,red) untuk menaikkan harga dagangannya," ujar Sophian.

Ia berharap, harga-harga bahan pangan maupun biaya transportasi yang masih tinggi di daerah ini, seperti beras yang harga jualnya mencapai Rp420 ribu hingga Rp425 ribu perkarung segera turun minimal Rp350 ribu hingga Rp375 ribu perkarung atau di kisaran Rp6 ribu hingga Rp7 ribu perliter.

Hal yang sama diutarakan Wadhy Rahman (36), warga Desa Bulalo, Kecamatan Kwandang yang mengaku senang terhadap sikap Presiden Joko Widodo terkait pengumuman menurunkan harga BBM, elpiji 12 kilo gram dan semen.

"Saya senang menyaksikan pengumuman Presiden Joko Widodo tersebut dan berharap harga-harga komoditas pangan serta transportasi publik yang belum juga turun di daerah ini segera menyesuaikan," ujarnya.

Ia berharap, pemerintah daerah proaktif menggelar operasi pasar terhadap harga gas elpiji khususnya ukuran tiga kilo gram di tingkat pengecer yang naik di kisaran Rp22 ribu hingga Rp24 ribu karena alasan naiknya harga BBM.

Sementara itu, pantauan wartawan terhadap harga semen di daerah ini, berada di kisaran Rp70 ribu-Rp75 ribu per sak.

Arto salah seorang pemilik toko bahan bangunan di Kecamatan Tomilito mengaku, harga tersebut sudah naik sejak harga BBM dinaikkan pada 1 Januari 2015 lalu.

"Sebelumnya saya masih menjual semen seharga Rp65 ribu per sak dan kini naik menjadi Rp70 ribu per sak," ujar Arto yang belum mengetahui persis berapa harga baru nanti setelah pemerintah mengefektifkan harga semen yang turun Rp3 ribu per sak.

Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan penurunan harga BBM jenis premium Rp6.600 per liter, solar Rp6.400 per liter, gas elpiji 12 kilo gram Rp129 ribu serta semen turun Rp3 ribu per sak, yang akan berlaku mulai Minggu (18/1) pukul 24.00.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015