Stok masker dan antiseptik atau hand sanitizer di sejumlah apotek di Kota dan Kabupaten se Provinsi Gorontalo masih kosong dan sulit untuk ditemukan.
Seorang karyawan di salah satu apotek di Telaga, Kabupaten Gorontalo, Minggu, mengatakan jika persediaan masker di tempat itu telah habis sejak bulan Januari lalu.
"Sejak merebak berita adanya virus corona baru di China, stok masker dari distributor sudah tidak ada lagi yang masuk ke apotek ini," ujar karyawan tersebut.
Hal serupa untuk persediaan antiseptik, ia mengatakan jika dalam beberapa bulan terakhir sudah mengalami kekosongan.
"Banyak konsumen yang datang untuk membeli dua produk tersebut, namun sudah kosong dan hingga saat ini belum ada kiriman lagi untuk apotek kami," pungkasnya.
Sementara itu, Aprilia Cahyani salah seorang warga Gorontalo mengaku kesulitan untuk membeli masker dan hand sanitizer saat merebaknya wabah virus corona di sejumlah negara dan daerah di Indonesia.
"Memang hingga saat ini di Gorontalo belum ada yang positif corona, tapi saya dan keluarga cukup kuatir yang waspada," ungkapnya.
Ia mengaku jika sudah sejak lama ia mengenakan masker jika keluar rumah dan juga hand sanitizer untuk membersihkan tangan, namun saat ini kedua produk itu sudah kosong di pasaran.
"Bagi kami masyarakat biasa, menggunakan masker memang bukan hal utama, saya berharap persediaan masker dapat kembali ada dan bisa digunakan oleh yang membutuhkan contohnya para tenaga medis yang berada di garda terdepan penanganan COVID-19," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Seorang karyawan di salah satu apotek di Telaga, Kabupaten Gorontalo, Minggu, mengatakan jika persediaan masker di tempat itu telah habis sejak bulan Januari lalu.
"Sejak merebak berita adanya virus corona baru di China, stok masker dari distributor sudah tidak ada lagi yang masuk ke apotek ini," ujar karyawan tersebut.
Hal serupa untuk persediaan antiseptik, ia mengatakan jika dalam beberapa bulan terakhir sudah mengalami kekosongan.
"Banyak konsumen yang datang untuk membeli dua produk tersebut, namun sudah kosong dan hingga saat ini belum ada kiriman lagi untuk apotek kami," pungkasnya.
Sementara itu, Aprilia Cahyani salah seorang warga Gorontalo mengaku kesulitan untuk membeli masker dan hand sanitizer saat merebaknya wabah virus corona di sejumlah negara dan daerah di Indonesia.
"Memang hingga saat ini di Gorontalo belum ada yang positif corona, tapi saya dan keluarga cukup kuatir yang waspada," ungkapnya.
Ia mengaku jika sudah sejak lama ia mengenakan masker jika keluar rumah dan juga hand sanitizer untuk membersihkan tangan, namun saat ini kedua produk itu sudah kosong di pasaran.
"Bagi kami masyarakat biasa, menggunakan masker memang bukan hal utama, saya berharap persediaan masker dapat kembali ada dan bisa digunakan oleh yang membutuhkan contohnya para tenaga medis yang berada di garda terdepan penanganan COVID-19," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020