China kembali meluncurkan dua kapal perusak rudal seri terbaru dari galangan kapal Dalian, Provinsi Liaoning, di wilayah pesisir timur laut, Minggu (30/8), yang memiliki kemampuan sepadan dengan kapal sejenis milik Amerika Serikat.
Peluncuran dua kapal generasi terbaru tipe 055 dan 052D itu berselang dua hari setelah penonaktifan kapal perusak rudal tipe 051 di bawah naungan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang sekaligus menandai pensiunnya sejumlah kapal perusak rudal generasi pertama.
Angkatan Laut PLA telah memasuki tahap baru karena kapal perang generasi ketiga akan menjadi piranti utama pertempuran dan satu generasi keempat mulai menjalani masa kedinasan, komentar pengamat dikutip media resmi setempat, Senin.
Kapal perang baru China itu sudah memiliki kemampuan sepadan dengan kapal-kapal perusak rudal utama di dunia, termasuk Arleigh Burke dan Zumwalt, keduanya milik militer AS.
Selama era 1970-an hingga 1990-an, China membangun 17 unit kapal perang tipe 051 yang merupakan kapal perusak rudal modern pertama Angkatan Laut China dengan kemampuan komando tempur. Kapal-kapal tersebut menjadi kapal tempur permukaan, demikian eastday.com.
Dengan penonaktifan kapal-kapal tua, China meluncurkan dan mengaktifkan kapal-kapal baru yang mampu menangkal serangan rudal musuh.
Pada bulan Juli saja, China telah meluncurkan 20 kapal modern dan kapal perusak rudal. Dalam empat hingga lima tahun terakhir, jumlah kapal jenis tersebut sudah mencapai 40 unit, termasuk enam tipe 052C, 25 unit tipe 052D, dan delapan unit 055, seperti ditulis majalah The Diplomat.
Peneliti senior Lembaga Penelitian dan Studi Militer Angkatan Laut PLA, Zhang Junshe, menyebutkan bahwa dengan dimatikannya kapal perang generasi lama, kapal perusak tempur utama China sekarang sebagian besar terdiri dari kapal generasi ketiga, termasuk tipe 052C dan tipe 052D bersama dengan generasi keempat tipe 055.
"China lebih banyak membangun kapal-kapal perang yang lebih bagus. Pada saat negara ini fokus pada pembangunan ekonomi, pertahanan nasional dan kemampuan militernya juga ditingkatkan untuk menjaga keberlangsungan perkembangan ekonomi nasional juga," ujarnya seperti dikutip Global Times.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
Peluncuran dua kapal generasi terbaru tipe 055 dan 052D itu berselang dua hari setelah penonaktifan kapal perusak rudal tipe 051 di bawah naungan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) yang sekaligus menandai pensiunnya sejumlah kapal perusak rudal generasi pertama.
Angkatan Laut PLA telah memasuki tahap baru karena kapal perang generasi ketiga akan menjadi piranti utama pertempuran dan satu generasi keempat mulai menjalani masa kedinasan, komentar pengamat dikutip media resmi setempat, Senin.
Kapal perang baru China itu sudah memiliki kemampuan sepadan dengan kapal-kapal perusak rudal utama di dunia, termasuk Arleigh Burke dan Zumwalt, keduanya milik militer AS.
Selama era 1970-an hingga 1990-an, China membangun 17 unit kapal perang tipe 051 yang merupakan kapal perusak rudal modern pertama Angkatan Laut China dengan kemampuan komando tempur. Kapal-kapal tersebut menjadi kapal tempur permukaan, demikian eastday.com.
Dengan penonaktifan kapal-kapal tua, China meluncurkan dan mengaktifkan kapal-kapal baru yang mampu menangkal serangan rudal musuh.
Pada bulan Juli saja, China telah meluncurkan 20 kapal modern dan kapal perusak rudal. Dalam empat hingga lima tahun terakhir, jumlah kapal jenis tersebut sudah mencapai 40 unit, termasuk enam tipe 052C, 25 unit tipe 052D, dan delapan unit 055, seperti ditulis majalah The Diplomat.
Peneliti senior Lembaga Penelitian dan Studi Militer Angkatan Laut PLA, Zhang Junshe, menyebutkan bahwa dengan dimatikannya kapal perang generasi lama, kapal perusak tempur utama China sekarang sebagian besar terdiri dari kapal generasi ketiga, termasuk tipe 052C dan tipe 052D bersama dengan generasi keempat tipe 055.
"China lebih banyak membangun kapal-kapal perang yang lebih bagus. Pada saat negara ini fokus pada pembangunan ekonomi, pertahanan nasional dan kemampuan militernya juga ditingkatkan untuk menjaga keberlangsungan perkembangan ekonomi nasional juga," ujarnya seperti dikutip Global Times.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020