Lokawisata di Kepulauan Togean Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah beroperasi kembali setelah sempat ditutup selama enam bulan di masa pandemi COVID-19.
"Pemerintah telah memberikan izin beroperasinya objek wisata ini di masa adaptasi kehidupan normal baru," kata Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (BTNKT) Bustang yang dihubungi dari Palu, Jumat.
Izin pengoperasian objek wisata Kepulauan Togean berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktur Jendral Sumber Daya Alam dan Ekosistem nomor: 177/KSDAE/PJLHK/KSA.3/8/2020 tertanggal 31 Agustus 2020 tentang Reaktivasi Tahap III kawasan taman nasional, taman wisata alam dan suaka margasatwa untuk kunjungan wisata alam dalam kondisi transisi akhir COVID-19.
Sebagaimana rencana awal, BTNKT telah merampungkan seluruh persyaratan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kebijakan setiap kegiatan kepariwisataan di kawasan konservasi yang berada di darat maupun perairan Togean.
"Kami membuka kembali aktivitas pariwisata di kawasan Togean pada Senin 7 September 2020 berdasarkan keputusan KLHK," ujar Bustang.
Dia menjelaskan, kegiatan kepariwisataan di Kepulauan Togean telah mempertimbangkan secara matang bersama pemerintah daerah setempat dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan COVID-19, dimana setiap wisatawan wajib menggunakan alat pelindung diri, minimal masker.
"Mulai dari pelabuhan Ampana, pelabuhan Feri di Wakai, otoritas setempat menyediakan sejumlah sarana pendukung protokoler kesehatan termasuk pemeriksaan suhu tubuh, hingga di penginapan objek wisata," kata Bustang menambahkan.
Destinasi wisata bahari Kepulauan Togean, sudah tidak asing bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara, apa lagi Kepulauan Togean saat ini sudah ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO, yang semakin mempertegas kedudukan Togean sebagai salah satu objek wisata unggulan di Tanah Air.
Dengan beroperasi kembali aktivitas pariwisata di Kepualauan tersebut, maka peruntukannya dibuka secara internasional.
"Namun sejauh ini belum ada wisatawan mancanegara berkunjung, sebab masih dalam situasi pandemi COVID-19. Kunjungan di destinasi wisata tersebut masih dominan oleh wisatawan lokal," ujar Bustang.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Pemerintah telah memberikan izin beroperasinya objek wisata ini di masa adaptasi kehidupan normal baru," kata Kepala Balai Taman Nasional Kepulauan Togean (BTNKT) Bustang yang dihubungi dari Palu, Jumat.
Izin pengoperasian objek wisata Kepulauan Togean berdasarkan Surat Keputusan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktur Jendral Sumber Daya Alam dan Ekosistem nomor: 177/KSDAE/PJLHK/KSA.3/8/2020 tertanggal 31 Agustus 2020 tentang Reaktivasi Tahap III kawasan taman nasional, taman wisata alam dan suaka margasatwa untuk kunjungan wisata alam dalam kondisi transisi akhir COVID-19.
Sebagaimana rencana awal, BTNKT telah merampungkan seluruh persyaratan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan kebijakan setiap kegiatan kepariwisataan di kawasan konservasi yang berada di darat maupun perairan Togean.
"Kami membuka kembali aktivitas pariwisata di kawasan Togean pada Senin 7 September 2020 berdasarkan keputusan KLHK," ujar Bustang.
Dia menjelaskan, kegiatan kepariwisataan di Kepulauan Togean telah mempertimbangkan secara matang bersama pemerintah daerah setempat dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan COVID-19, dimana setiap wisatawan wajib menggunakan alat pelindung diri, minimal masker.
"Mulai dari pelabuhan Ampana, pelabuhan Feri di Wakai, otoritas setempat menyediakan sejumlah sarana pendukung protokoler kesehatan termasuk pemeriksaan suhu tubuh, hingga di penginapan objek wisata," kata Bustang menambahkan.
Destinasi wisata bahari Kepulauan Togean, sudah tidak asing bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara, apa lagi Kepulauan Togean saat ini sudah ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO, yang semakin mempertegas kedudukan Togean sebagai salah satu objek wisata unggulan di Tanah Air.
Dengan beroperasi kembali aktivitas pariwisata di Kepualauan tersebut, maka peruntukannya dibuka secara internasional.
"Namun sejauh ini belum ada wisatawan mancanegara berkunjung, sebab masih dalam situasi pandemi COVID-19. Kunjungan di destinasi wisata tersebut masih dominan oleh wisatawan lokal," ujar Bustang.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020