Pembangunan satu unit sel sampah baru di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Talumelito, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo sudah mencapai 95 persen.
"Sel Slsampah dan semua fasilitasnya kami bangun sejak bulan April dan bulan November akan berakhir. Ini kondisinya sudah 95 persen tinggal beberapa finishing," ungkap Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Gorontalo Nurdiana Habibie di Gorontalo, Senin.
Pembangunan sel sampah baru TPA Talumelito menghabiskan dana Rp14,35 miliar.
Selain sel sampah, ada empat pekerjaan lain yakni instalasi pengolahan, pekerjaan drainase keliling, jalan operasional, garasi alat berat dan pekerjaan pos jaga.
"Daya tampung sel sampah ini sebesar 194.473,61 meter kubik dengan kapasitas pengolahan Lindi 12,60 meter kubik per hari," jelasnya.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta pengelola TPA Talumelito lebih memperketat jenis sampah yang boleh dibuang ke TPA.
Menurutnya, penting bagi Pemerintah Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Bone Bolango untuk memaksimalkan TPS 3R agar terjadi pemilahan sampah sebelum ditimbun di TPA.
Tig daerah tersebut merupakan pemasok sampah ke TPA Talumelito.
Jika sampah yang ditimbun di Talumelito masih bercampur, dikhawatirkan usia penampungan yang seharusnya 10 tahun akan lebih cepat penuh.
"Apabila sampah yang dibawa ke sini tidak sesuai peruntukkannya, itu ditolak. Sehingga mereka juga mematuhi prosedurnya. Jangan kita bikin-bikin aturan tanpa pengawasan dan penindakan itu percuma," tambahnya.
Gubernur meminta agar fasilitas yang dibiayai melalui APBN itu dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.
Ia meminta DLHK membantu untuk melakukan penghijauan, dengan menanam pohon-pohon yang rindang di sekitar lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Sel Slsampah dan semua fasilitasnya kami bangun sejak bulan April dan bulan November akan berakhir. Ini kondisinya sudah 95 persen tinggal beberapa finishing," ungkap Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Gorontalo Nurdiana Habibie di Gorontalo, Senin.
Pembangunan sel sampah baru TPA Talumelito menghabiskan dana Rp14,35 miliar.
Selain sel sampah, ada empat pekerjaan lain yakni instalasi pengolahan, pekerjaan drainase keliling, jalan operasional, garasi alat berat dan pekerjaan pos jaga.
"Daya tampung sel sampah ini sebesar 194.473,61 meter kubik dengan kapasitas pengolahan Lindi 12,60 meter kubik per hari," jelasnya.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta pengelola TPA Talumelito lebih memperketat jenis sampah yang boleh dibuang ke TPA.
Menurutnya, penting bagi Pemerintah Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Bone Bolango untuk memaksimalkan TPS 3R agar terjadi pemilahan sampah sebelum ditimbun di TPA.
Tig daerah tersebut merupakan pemasok sampah ke TPA Talumelito.
Jika sampah yang ditimbun di Talumelito masih bercampur, dikhawatirkan usia penampungan yang seharusnya 10 tahun akan lebih cepat penuh.
"Apabila sampah yang dibawa ke sini tidak sesuai peruntukkannya, itu ditolak. Sehingga mereka juga mematuhi prosedurnya. Jangan kita bikin-bikin aturan tanpa pengawasan dan penindakan itu percuma," tambahnya.
Gubernur meminta agar fasilitas yang dibiayai melalui APBN itu dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.
Ia meminta DLHK membantu untuk melakukan penghijauan, dengan menanam pohon-pohon yang rindang di sekitar lokasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020