Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Akademisi dari Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Dr. Hamzah Yunus menilai Sail Tomini dan Festival Boalemo, akan memberi dampak besar bagi masyarakat daerah itu, terutama meningkatkan perekonomian warga.
Dekan Jurusan Ekonomi dan Bisnis UNG itu mengatakan, Sail Tomini dan Festival Boalemo yang digelar di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah pada September 2015, akan membuka peluang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) untuk masuk ke Gorontalo.
Menurutnya, mata dunia akan tertuju ke dua daerah itu untuk melihat sejauh mana potensi yang dikembangkan dan "dijual", sehingga benar-benar investor bisa meliriknya.
"Yang menjadi tantangan kita, apakah SDM di daerah sudah siap untuk memenuhi kebutuhan dalam menghadapi MEA pasca Sail Tomini dan Festival Boalemo, sehingga ditakutkan potensi alam kita hanya akan menjadi lahan bagi keterbukaan perdagangan MEA," jelasnya, Senin.
Dengan adanya Sail Tomini akan mengangkat potensi sektor kelautan dan perikanan, pariwisata serta ekonomi kreatif masyarakat Gorontalo yang kaya akan potensi tersebut, kemudian dampak positif lain akan terbukanya lapangan pekerjaan.
"Apakah ke depan potensi SDM kita bisa bersamaan dengan potensi atau produk tersebut, inilah yang menjadi tantangan jika tidak dibarengi dengan SDM di berbagai bidang, sehingga menjadi lahan bagi orang lain," paparnya.
Jangan sampai karena kurangnya SDM membuat kita menjadi penonton di negeri sendiri tanpa bisa berbuat apa-apa karena kurangnya SDM di bidang kelautan dan perikanan, pengelolaan pariwisata dan sebagainya.
"Saya berharap dengan diadakannya Sail Tomini dan Festival Boalemo di Gorontalo, masyarakat bisa membaca bahwa potensi laut memiliki banyak potensi sehingga dapat meningkatkan produktifitas mereka, terutama para nelayan dan warga pesisir pantai," tambahnya.
Dengan membuat suatu kelompok organisasi yang bisa saja dikendalikan oleh pemerintah maupun masyarakat itu sendiri, untuk mengembangkan pengetahuan di bidang kelautan dan perikanan, diyakini akan membuat perekonomian warga bisa berjalan bagus.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Dekan Jurusan Ekonomi dan Bisnis UNG itu mengatakan, Sail Tomini dan Festival Boalemo yang digelar di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Tengah pada September 2015, akan membuka peluang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) untuk masuk ke Gorontalo.
Menurutnya, mata dunia akan tertuju ke dua daerah itu untuk melihat sejauh mana potensi yang dikembangkan dan "dijual", sehingga benar-benar investor bisa meliriknya.
"Yang menjadi tantangan kita, apakah SDM di daerah sudah siap untuk memenuhi kebutuhan dalam menghadapi MEA pasca Sail Tomini dan Festival Boalemo, sehingga ditakutkan potensi alam kita hanya akan menjadi lahan bagi keterbukaan perdagangan MEA," jelasnya, Senin.
Dengan adanya Sail Tomini akan mengangkat potensi sektor kelautan dan perikanan, pariwisata serta ekonomi kreatif masyarakat Gorontalo yang kaya akan potensi tersebut, kemudian dampak positif lain akan terbukanya lapangan pekerjaan.
"Apakah ke depan potensi SDM kita bisa bersamaan dengan potensi atau produk tersebut, inilah yang menjadi tantangan jika tidak dibarengi dengan SDM di berbagai bidang, sehingga menjadi lahan bagi orang lain," paparnya.
Jangan sampai karena kurangnya SDM membuat kita menjadi penonton di negeri sendiri tanpa bisa berbuat apa-apa karena kurangnya SDM di bidang kelautan dan perikanan, pengelolaan pariwisata dan sebagainya.
"Saya berharap dengan diadakannya Sail Tomini dan Festival Boalemo di Gorontalo, masyarakat bisa membaca bahwa potensi laut memiliki banyak potensi sehingga dapat meningkatkan produktifitas mereka, terutama para nelayan dan warga pesisir pantai," tambahnya.
Dengan membuat suatu kelompok organisasi yang bisa saja dikendalikan oleh pemerintah maupun masyarakat itu sendiri, untuk mengembangkan pengetahuan di bidang kelautan dan perikanan, diyakini akan membuat perekonomian warga bisa berjalan bagus.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015