Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengembangkan pelabuhan perikanan modern berwawasan lingkungan (eco fishing port) dan bertaraf internasional, yakni sebagai strategi guna menerapkan kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT).
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Lotharia Latif di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa infrastruktur pelabuhan perikanan sangat penting untuk menunjang penerapan PIT.
Menurutnya bahwa pelabuhan perikanan harus bersih dan higienis agar mutu ikan tetap terjaga dengan baik.
“Adanya eco fishing port ini nanti akan menerapkan standar ketertelusuran hasil tangkapan ikan dan mutu yang baik sehingga harga ikan tetap terjaga stabil untuk pasar domestik dan luar negeri,” kata Latif.
PPS (Pelabuhan Perikanan Samudra) Belawan Medan Sumut menjadi salah satu lokasi pengembangan eco fishing port yang dilakukan menggunakan mekanisme pinjaman dan/atau hibah luar negeri (PHLN) yang difasilitasi the Agence Française de Development (AFD).
Dia mengaku jika telah mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Belawan, Medan, Sumatera Utara.
“Survei kelayakan dan kunjungan lapangan telah dilakukan. Saat ini kami sedang melakukan penyelesaian dokumen perencanaan pengembangan fasilitas pada proyek eco fishing port di PPS Belawan ini dan usulkan pengembangan kawasan baru seluas 28 hektar,” imbuhnya.
Saat ini, PPS Belawan telah mampu menampung 960 unit kapal dengan produktivitas 60.154 ton per tahun.
Adanya pengembangan itu diharapkan mampu menampung 1.200 unit kapal perikanan dengan produktivitas 186.000 ton per tahun.
Operasional PPS Belawan berada pada zona 5 PIT di wilayah pengelolaan perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 571. Potensi sumber daya ikan 1.073.000 ton, dengan estimasi potensi ekonomi Rp. 25,14 triliun.
Selain di Belawan, KKP juga akan mengembangkan eco fishing port di PPS Bitung Sulawesi Utara, PPS Cilacap Jawa Tengah, dan PPS Kendari Sulawesi Tenggara.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pembangunan pelabuhan perikanan menjadi salah satu program prioritas KKP untuk mendukung terwujudnya penangkapan ikan terukur.
Kebijakan penangkapan ikan terukur akan memberikan efek pengganda bagi pembangunan nasional serta mendorong peluang investasi pada aktivitas primer dan sekunder dari penangkapan ikan, pengelolaan pelabuhan dan industri perikanan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KKP kembangkan pelabuhan "eco fishing port" guna terapkan PIT