Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Replika Patrol Bomber Catalina, sebuah pesawat amfibi yang mengantarkan Presiden RI pertama Soekarno ke Gorontalo pada tahun 1951, kini dipamerkan di tepi Danau Limboto.
Replika itu terbuat dari ribuan bambu dengan ukuran aslinya yakni panjangnya 19.35 meter, tinggi 6.85 meter, dan lebar sayap 31.69 meter serta dua baling-baling.
Replika tersebut dipamerkan oleh Komunitas Kelapa Batu pada 1-7 Juni 2015 di depan Museum Pendaratan Pesawat Amfibi, untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, Hari Lingkungan Hidup serta mengenang hari lahir Soekarno.
Dalam pameran tersebut pengunjung juga bisa menyaksikan sejumlah dokumen sejarah serta film dokumenter lingkungan dari pagi hingga malam hari.
Selain replika, juga terdapat pojok stan bertuliskan "I Love Danau Limboto, Tapi Di Sini Kadang Saya Merasa Sedih" sebagai tempat berfoto untuk para pengunjung.
" Setelah Indonesia merdeka, Soekarno pernah mengunjungi Gorontalo dengan PB Catalina dan mendarat di tepi danau ini. Dengan pameran bertajuk Hajat Di Bulan Juni ini kami ingin mengenang sejarah sekaligus kampanye penyelamatan Danau Limboto," kata Ketua Panitia, Awaludin di Gorontalo, Sabtu.
Menurutnya butuh waktu selama dua minggu untuk merangkai pesawat bambu itu, dengan 10 anggota komunitas yang bekerja sukarela.
Sebelumnya komunitas tersebut sebanyak empat kali menggelar pameran di lokasi yang sama, dengan tajuk berbeda namun tetap terkait lingkungan dan Soekarno.
Pameran replika pesawat tempur itu menarik perhatian warga setempat serta pengunjung dari berbagai daerah.
" Saya suka pemandangan di tepi danau ini, masih alami dan ditambah dengan sentuhan sejarah dan kampanye lingkungan. Ini sangat menarik, saya bisa beruntung ke tempat ini dan baru pertama kali," kata seorang wisatawan asal Jakarta, Tajudin Maulana.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Replika itu terbuat dari ribuan bambu dengan ukuran aslinya yakni panjangnya 19.35 meter, tinggi 6.85 meter, dan lebar sayap 31.69 meter serta dua baling-baling.
Replika tersebut dipamerkan oleh Komunitas Kelapa Batu pada 1-7 Juni 2015 di depan Museum Pendaratan Pesawat Amfibi, untuk memperingati Hari Lahir Pancasila, Hari Lingkungan Hidup serta mengenang hari lahir Soekarno.
Dalam pameran tersebut pengunjung juga bisa menyaksikan sejumlah dokumen sejarah serta film dokumenter lingkungan dari pagi hingga malam hari.
Selain replika, juga terdapat pojok stan bertuliskan "I Love Danau Limboto, Tapi Di Sini Kadang Saya Merasa Sedih" sebagai tempat berfoto untuk para pengunjung.
" Setelah Indonesia merdeka, Soekarno pernah mengunjungi Gorontalo dengan PB Catalina dan mendarat di tepi danau ini. Dengan pameran bertajuk Hajat Di Bulan Juni ini kami ingin mengenang sejarah sekaligus kampanye penyelamatan Danau Limboto," kata Ketua Panitia, Awaludin di Gorontalo, Sabtu.
Menurutnya butuh waktu selama dua minggu untuk merangkai pesawat bambu itu, dengan 10 anggota komunitas yang bekerja sukarela.
Sebelumnya komunitas tersebut sebanyak empat kali menggelar pameran di lokasi yang sama, dengan tajuk berbeda namun tetap terkait lingkungan dan Soekarno.
Pameran replika pesawat tempur itu menarik perhatian warga setempat serta pengunjung dari berbagai daerah.
" Saya suka pemandangan di tepi danau ini, masih alami dan ditambah dengan sentuhan sejarah dan kampanye lingkungan. Ini sangat menarik, saya bisa beruntung ke tempat ini dan baru pertama kali," kata seorang wisatawan asal Jakarta, Tajudin Maulana.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015