Sejumlah rumah di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, hanyut diterjang banjir, Senin sore, akibat luapan Sungai Didingga, di Kecamatan Biau.
"Satu unit rumah semi permanen di desa kami roboh terseret banjir menyebabkan seluruh harta benda pemilik ikut hanyut," ujar Kepala Desa Biau, Kecamatan Biau, Rolvin Mada di Gorontalo Utara, Senin.
Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Banjir mulai merendam desa itu sejak pukul 15.00 Wita setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda sejak dua hari sebelumnya dan sangat deras mulai pukul 14.00 Wita pada Senin (21/12).
Pihaknya mencatat, 185 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, terparah merendam permukiman di Dusun Tenilo dengan ketinggian air mencapai 1,4 meter atau sekitar dada pria dewasa.
Ia memperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah mengingat sekitar beberapa ton beras dan sekitar 1 ton pupuk milik warga ikut terendam banjir. "Kami memerlukan bantuan sembako untuk saat ini," katanya.
Luapan sungai Didingga di Kecamatan Biau juga merendam Desa Bualo, setinggi 50 centimeter merendam 160 rumah.
"Tidak ada korban jiwa namun dua unit rumah milik warga hanyut terseret banjir," ujar kepala Desa Bualo, Harton Saleh.
Ia menjelaskan, sebanyak 9 orang penghuninya berhasil selamat namun sebagian besar harta benda hanyut terseret banjir. Total 184 KK bermukim di desa tersebut dan 160 rumah terendam banjir.
Data sementara dihimpun pihak Tagana Kabupaten Gorontalo Utara disampaikan Rizan Demanto yang menyebut banjir merendam lima desa di Kecamatan Biau.
Ia menjelaskan, sebanyak 184 KK atau 765 jiwa terdampak di Desa Bualo, 140 KK atau 571 jiwa di Desa Omuto, 188 KK atau 752 jiwa di Desa Biau, 48 KK atau 180 jiwa Desa Didingga dan 16 KK atau 40 jiwa di Desa Luhuto.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020
"Satu unit rumah semi permanen di desa kami roboh terseret banjir menyebabkan seluruh harta benda pemilik ikut hanyut," ujar Kepala Desa Biau, Kecamatan Biau, Rolvin Mada di Gorontalo Utara, Senin.
Ia mengatakan, tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut.
Banjir mulai merendam desa itu sejak pukul 15.00 Wita setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda sejak dua hari sebelumnya dan sangat deras mulai pukul 14.00 Wita pada Senin (21/12).
Pihaknya mencatat, 185 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, terparah merendam permukiman di Dusun Tenilo dengan ketinggian air mencapai 1,4 meter atau sekitar dada pria dewasa.
Ia memperkirakan kerugian mencapai ratusan juta rupiah mengingat sekitar beberapa ton beras dan sekitar 1 ton pupuk milik warga ikut terendam banjir. "Kami memerlukan bantuan sembako untuk saat ini," katanya.
Luapan sungai Didingga di Kecamatan Biau juga merendam Desa Bualo, setinggi 50 centimeter merendam 160 rumah.
"Tidak ada korban jiwa namun dua unit rumah milik warga hanyut terseret banjir," ujar kepala Desa Bualo, Harton Saleh.
Ia menjelaskan, sebanyak 9 orang penghuninya berhasil selamat namun sebagian besar harta benda hanyut terseret banjir. Total 184 KK bermukim di desa tersebut dan 160 rumah terendam banjir.
Data sementara dihimpun pihak Tagana Kabupaten Gorontalo Utara disampaikan Rizan Demanto yang menyebut banjir merendam lima desa di Kecamatan Biau.
Ia menjelaskan, sebanyak 184 KK atau 765 jiwa terdampak di Desa Bualo, 140 KK atau 571 jiwa di Desa Omuto, 188 KK atau 752 jiwa di Desa Biau, 48 KK atau 180 jiwa Desa Didingga dan 16 KK atau 40 jiwa di Desa Luhuto.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2020