Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan Bandara Pohuwato yang terletak di Kecamatan Randangan siap dibangun lagi pada tahun 2015.
Ia menjelaskan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan telah mengeluarkan izin pinjam pakai lahan seluas 50 hektare yang masuk dalam kawasan hutan lindung.
"Izinnya sudah keluar dan lelang akan segera dilakukan sehingga pembangunannya bisa segera dilanjutkan," ujarnya di Gorontalo, Jumat.
Ia mengungkapkan pada tahun 2015 pemerintah pusat telah menganggarkan dana sebesar Rp17 miliar melalui APBN dan APBN Perubahan.
"Untuk tahun depan kementerian mengusulkan anggarannya Rp50 miliar untuk kelanjutan pembangunan bandara ini," tambahnya.
Rusli mengatakan pembangunan bandara tersebut sangat diperlukan untuk kelancaran akses Pohuwato ke Kota Gorontalo atau sebaliknya, karena jarak tempuhnya bisa menghabiskan tiga hingga empat jam perjalanan melalui darat.
Padahal, lanjutnya, Kabupaten Pohuwato memiliki banyak potensi dan sejauh ini tingkat perekonomiannya lebih maju dibanding kabupaten lain.
Sementara itu sejumlah warga menyayangkan sikap pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang membangun bandara di dalam kawasan hutan lindung.
"Pohuwato kan wilayahnya luas dan banyak lahan tidak terpakai. Kenapa bukan itu saja yang dibebaskan, kenapa harus di kawasan hutan lindung," tukas seorang warga Syafruddin (59).
Menurutnya proyek yang pernah dikerjakan beberapa tahun lalu itu belum mendesak untuk dibangun lagi, karena perjalanan melalui darat akan lebih mudah dan murah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Ia menjelaskan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan telah mengeluarkan izin pinjam pakai lahan seluas 50 hektare yang masuk dalam kawasan hutan lindung.
"Izinnya sudah keluar dan lelang akan segera dilakukan sehingga pembangunannya bisa segera dilanjutkan," ujarnya di Gorontalo, Jumat.
Ia mengungkapkan pada tahun 2015 pemerintah pusat telah menganggarkan dana sebesar Rp17 miliar melalui APBN dan APBN Perubahan.
"Untuk tahun depan kementerian mengusulkan anggarannya Rp50 miliar untuk kelanjutan pembangunan bandara ini," tambahnya.
Rusli mengatakan pembangunan bandara tersebut sangat diperlukan untuk kelancaran akses Pohuwato ke Kota Gorontalo atau sebaliknya, karena jarak tempuhnya bisa menghabiskan tiga hingga empat jam perjalanan melalui darat.
Padahal, lanjutnya, Kabupaten Pohuwato memiliki banyak potensi dan sejauh ini tingkat perekonomiannya lebih maju dibanding kabupaten lain.
Sementara itu sejumlah warga menyayangkan sikap pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang membangun bandara di dalam kawasan hutan lindung.
"Pohuwato kan wilayahnya luas dan banyak lahan tidak terpakai. Kenapa bukan itu saja yang dibebaskan, kenapa harus di kawasan hutan lindung," tukas seorang warga Syafruddin (59).
Menurutnya proyek yang pernah dikerjakan beberapa tahun lalu itu belum mendesak untuk dibangun lagi, karena perjalanan melalui darat akan lebih mudah dan murah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015