Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengawal desa-desa terpencil, termasuk yang ada di wilayah perbatasan harus merdeka dari gelap.

"Kita, di wilayah terdepan, tertinggal dan terluar termasuk perbatasan seperti di Kecamatan Tolinggula tidak boleh dipandang sebelah mata. Fasilitas yang ada harus terpenuhi seperti jaringan listrik," ujar anggota Komisi III DPRD setempat, Wisye Pangemanan, di Gorontalo, Minggu.

Ia menyusuri wilayah Dusun Polahua Desa Tolinggula Pantai.

"Saya turun bersama pihak PLN dan pemerintah kecamatan, untuk menemui 26 kepala keluarga yang belum menikmati penerangan listrik hingga saat ini," katanya.

Sangat memiriskan, ucap Wisye yang mengaku siap mengawal dusun tersebut agar segera menikmati penerangan listrik.

Tahun ini pihak PLN memastikan jaringan atau kabel listrik segera terpasang.

"Saya pun sangat menantikannya, apalagi di masa pandemi COVID-19, anak-anak perlu mendapatkan cahaya penuh untuk bisa belajar di malam hari," ungkapnya.

Dua hal penting akan diperjuangkannya untuk desa tersebut, yaitu penerangan listrik dan infrastruktur jalan yang memadai.

"Mobil saya tidak hanya lecet tapi juga penyok," ujar Wisye tersenyum menyadari keseruan menyusuri Dusun Polahua.

Namun katanya, kondisi itu adalah hal yang biasa dilakukan.Yang penting dia dapat melihat langsung kondisi desa dan seluruh dusun termasuk menjumpai masyarakat setempat.

"Saya sangat seriusi kondisi di Polahua, dan berharap pemda memperhatikan kondisi jalan yang ada. Agar masyarakat segera terlihat hidup di negara yg sudah merdeka ini," ungkapnya.***
Anggota Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Wisye Pangemanan bersama pihak PLN, berada di Dusun Polahua Desa Tolinggula Pantai Kecamatan Tolinggula yang segera menikmati penerangan listrik. (ANTARA/HO)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021