Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo mencatat ekonomi Gorontalo tahun 2020 terkontraksi 0,02 persen, lebih rendah dibanding tahun 2019 yang tumbuh sebesar 6,40 persen.

Koordinator Fungsi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Gorontalo, Adam Sofian di Gorontalo, Jumat, mengatakan dari sisi produksi, Lapangan Usaha Jasa Perusahaan mengalami kontraksi tertinggi sebesar 6,49 persen.

"Sedangkan dari sisi pengeluaran kontraksi tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 6,84 persen," ujarnya.

Adam menjelaskan, perekonomian Gorontalo tahun 2020 diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku yang mencapai Rp41.725,90 miliar serta PDRB per kapita mencapai Rp34,21 juta atau 2.350,48 dolar Amerika Serikat.

"Ekonomi Gorontalo triwulan IV-2020 terhadap triwulan IV-2019 turun 3,56 persen (y-on-y), lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar 6,46 persen," ucapnya.

Selain itu, ekonomi Gorontalo triwulan IV-2020 dibandingkan dengan triwulan III-2020 turun 1,96 persen (q-to-q).

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Real Estate mengalami kontraksi pertumbuhan tertinggi sebesar 8,73 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontraksi disebabkan oleh Ekspor Barang dan Jasa sebesar 18,51 persen.

"Struktur ekonomi Gorontalo tahun 2020 dari sisi produksi didominasi oleh Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 38,80 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dengan kontribusi sebesar 61,98 persen," katanya.
 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021