Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Djafar Ismail berharap pemerintah kabupaten mempercepat penanganan bencana di daerah itu, khususnya banjir.
"Banjir secara beruntun terjadi di sejumlah wilayah. Hujan satu jam saja, beberapa kawasan pasti terendam. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) diharapkan bekerja cepat dan tepat dalam upaya penanggulangannya," katanya di Gorontalo, Rabu.
DPRD akan melakukan evaluasi atas penanganan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi yang akan dilakukan.
"Agar bencana banjir tidak menjadi rutin tanpa solusi di kecamatan rawan terdampak bencana tersebut," kata Djafar.
Apalagi sektor unggulan khususnya pertanian pun menjadi sektor paling rawan terkena dampak sehingga memerlukan perhatian serius.
Sebab dampaknya sangat holistik atau menyeluruh, baik memukul perekonomian daerah, juga ketersediaan pangan dan pendapatan petani berimbas pada ketahanan pangan keluarga.
Ia berharap, pemkab segera memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dari sisi alokasi anggaran.
Juga senantiasa melakukan langkah antisipasi dengan memperkuat upaya pencegahan bencana di setiap wilayah rawan.
Seperti di Kecamatan Tomilito, Monano dan Kwandang dengan risiko tinggi terjadi banjir.
DPRD, kata Djafar, terus menerima aspirasi masyarakat terkait percepatan penanganan dan penanggulangan bencana khususnya banjir.
Pemkab diharap menindaklanjutinya dengan cepat. "Kami akan terus mengundang organisasi perangkat daerah terkait untuk menjalankan fungsi pengawasan terhadap upaya percepatan peningkatan infrastruktur mencegah banjir," katanya.
Disamping itu, anggota DPRD akan terus menyosialisasikan di setiap daerah pemilihannya agar masyarakat tetap memperhatikan kelestarian lingkungan.
Jika ada saluran air yang tersumbat atau genangan air agar dapat bergotong royong membersihkan. Yang terpenting katanya, tidak membuang sampah di saluran air khususnya di sungai apalagi sampah plastik yang sulit terurai. ***
Kondisi permukiman warga pascabanjir di Desa Milango, Kecamatan Tomilito Gorontalo Utara. (ANTARA/Susanti Sako)
