Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara di Provinsi Gorontalo berupaya menurunkan angka kasus stunting--gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis yang menyebabkan tubuh anak lebih pendek dibanding rata-rata anak seusia-- hingga menjadi nol.

"Alhamdulillah angka stunting di daerah ini turun signifikan, namun upaya yang telah dilakukan harus terus berlanjut," kata Bupati Gorontalo Utara Indra Yasin di Gorontalo, Senin.

Ia mengutip data hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 yang menunjukkan angka kasus stunting di Gorontalo Utara mencapai 30,66 persen pada anak usia nol sampai 24 bulan dan 33,34 persen pada anak usia nol sampai 59 bulan.

Berdasarkan hasil penimbangan, ia melanjutkan, angka kasus stunting di Gorontalo Utara pada tahun 2020 sudah turun menjadi 25,14 persen.

Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara berupaya mengakselerasi program penanggulangan stunting, termasuk di antaranya dengan memetakan sebaran kasus dan mengintegrasikan upaya penanganan.

Selain itu, pemerintah kabupaten meningkatkan peran desa dalam menjalankan program intervensi gizi guna mengatasi masalah stunting.

Bupati Gorontalo Utara mengemukakan perlunya sinergi dalam upaya untuk mengatasi stunting pada anak.

"Pertama, kita optimistis dulu angka stunting mampu di-nol-kan, sebab upaya mengenolkannya harus sinergi dengan upaya perbaikan gizi masyarakat, fokus pada ibu hamil dan balita," katanya.

Menurut dia, penanggulangan masalah stunting membutuhkan sinergi program lintas sektor dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021