Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyebutkan alokasi anggaran yang memadai sangat penting dalam penanganan kasus kekerdilan pada anak (stunting) di daerah itu.
"Selain kemampuan literasi dalam upaya bersama mencegah stunting. Alokasi anggaran memadai pun menjadi instrumen penting dalam penanganan persoalan ini," kata Ketua Komisi III DPRD Gorontalo Utara, Aryati Polapa di Gorontalo, Senin.
Ia mengatakan aparatur penanggung jawab penanganan stunting tidak boleh hanya bekerja di balik meja. "Mereka harus turun langsung ke lapangan. Meninjau kondisi masyarakat di desa-desa," katanya.
Kerja-kerja tersebut, tentu memerlukan anggaran memadai. Sehingga DPRD meminta agar tim anggaran pemerintah daerah dapat mengalokasikan anggaran agar minim anggaran tidak menjadi kendala dalam mengurus stunting di daerah ini.
Meski sejauh ini kata perempuan berjilbab itu, DPRD sangat mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam langkah strategis menangani stunting.
Seperti menggelar rembuk secara berjenjang mulai dari desa hingga kabupaten. Sehingga yang perlu dilakukan saat ini adalah, memperkuat personel yang tergabung dalam satuan tugas penanganan stunting.
Sebab mereka merupakan motor penggerak terdepan dalam pelaksanaan program. Juga penyiapan sarana dan prasarana memadai dalam memaksimalkan upaya penanganan.
Khususnya anggaran memadai. Sebab sebaik apapun konsep yang disusun namun tidak memiliki sumber pembiayaan, tentu mustahil terlaksana, katanya.
Seluruh organisasi perangkat daerah terkait harus dapat mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting.
"Kami pun dalam badan anggaran DPRD akan mengawal dan memberi dukungan penuh," katanya.
Di samping berupaya menetapkan regulasi melalui peraturan daerah dalam upaya penanganan stunting yang tepat, cepat dan cermat di daerah ini.
Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune, mengaku sangat mengapresiasi dukungan DPRD dalam penanganan stunting khususnya dukungan anggaran yang diperlukan.
"Ini menjadi semangat yang kuat bagi kami yang menargetkan angka stunting dapat turun signifikan menjadi satu digit di tahun 2023, dari persentase saat ini mencapai 18 persen," katanya.