Pemerintah Provinsi Gorontalo mendorong koperasi di daerah itu, untuk menjadi pengecer pupuk bersubsidi.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Risjon Sunge di Gorontalo, Selasa, mengatakan hal itu dapat menjadi solusi lambatnya distribusi pupuk kepada petani di daerah.

Ia menyebut saat ini ada 1.337 koperasi yang terdata di Gorontalo. Sebanyak 900 diantaranya masih aktif dan layak didorong menjadi pengecer, sesuai dengan jenis usahanya, sebagian sudah mengajukan diri dan siap jika ditunjuk sebagai penyalur pupuk bersubsidi.

“Ada koperasi tani dan nelayan, mereka nanti yang akan menebus pupuk dari distributor untuk disalurkan lagi ke petani. Sebagian besar anggotanya juga penerima pupuk bersubsidi, jadi ini akan memudahkan petani untuk bisa membeli di koperasi,” jelasnya.

Ia mengungkapkan, ada sejumlah pengecer yang mengalami kesulitan keuangan, sehingga tidak dapat membayarkan pupuk tersebut di tingkat distributor.

“Pupuk di Gorontalo tidak langka. Hasil realisasi penyaluran tahun 2020 itu hanya 74 persen, jadi ada 26 persen yang tidak tersalurkan. Setelah kami telusuri ternyata ada pengecer yang tidak menebus di tingkat distributor,” ujarnya.

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie menilai usulan koperasi menjadi pengecer pupuk layak untuk dikaji.

Rusli juga mengusulkan dinas untuk mengintervensi pengecer melalui bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Atau boleh juga di sentra-sentra produksi padi, pengecernya kita subsidi dari Baznas. Jadi contohnya di Kecamatan Tilongkabila, penyalur pupuk yang tidak jalan kita bina dan pinjamkan modal. Mungkin 50-100 juta," tambahnya.


 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021