Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, meminta pemerintah kabupaten setempat secara serius menekan angka kematian ibu (AKI) di daerah itu.

"Jika AKI di awal tahun sudah menyentuh lima kasus, artinya kita berada pada zona merah yang penanganannya perlu sangat diseriusi sebab dampak kematian ibu besar pengaruhnya dalam kehidupan satu rumah tangga, khususnya anak-anak yang ditinggalkan," kata Ketua DPRD Kabupaten Gorontalo Utara Djafar Ismail di Gorontalo, Selasa (4/5).

Dalam rapat paripurna penyampaian nota pengantar terhadap LKPJ Bupati Gorontalo Utara Tahun Anggaran 2020, pihaknya mengingatkan pemkab serius menekan AKI.

DPRD setempat menaruh perhatian besar terhadap penanganan kesehatan di daerah itu, baik dalam upaya pengendalian COVID-19, termasuk AKI yang jumlah kasusnya sebagai memprihatinkan.

"Perlu ada perhatian yang lebih, dalam hal peningkatan pelayanan bagi ibu hamil baik dalam pemeriksaan kesehatan secara rutin, pemenuhan gizi maupun penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.

Bupati Indra Yasin mengatakan pemkab terus melakukan langkah strategis dalam penanganan AKI hingga ditargetkan nol kasus.

Langkah itu, katanya, antara lain mengharuskan bidan tinggal di desa serta peningkatan kapasitas dalam penanganan kelahiran yang terus dioptimalkan.

Pelayanan kebidanan di seluruh puskesmas pun terus ditingkatkan seiring dengan pembangunan gedung puskesmas representatif, termasuk perbaikan sistem rujukan di rumah sakit yang ada di luar daerah, peningkatan sarana dan prasarana seperti penyiapan rumah tunggu kelahiran khususnya di desa yang jauh dari pusat layanan persalinan.

"Kita terus berbenah melakukan peningkatan pelayanan dan edukasi bagi ibu hamil agar dapat melakukan persalinan dengan selamat," katanya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021