Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Gorontalo berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan alat kontrasepsi di daerah itu.

Kepala BKBN Provinsi Gorontalo, Hartati Suleman di Gorontalo, Kamis, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan yaitu menyediakan alat kontrasepsi implant 1 batang untuk pemakaian 3 tahun. 

"Untuk itu, BKKBN telah meluncurkan kontrasepsi implant 1 batang, yang dirangkaikan dengan pelaksanaan Pelayanan KB Pasca Persalinan dimana dalam pelaksanaan kegiatan ini bekerjasama dengan dengan POGI (Persatuan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Indonesia) di RS Siti Khadijah," ujarnya.

Ia berharap dengan adanya alat kontrasepsi implant 1 batang, dapat meningkatkan kualitas pelayanan KB bagi masyarakat dengan dukungan mitra dalam pelaksanaan program Bangga Kencana Provinsi Gorontalo.

"Serta menungkatkan capaian kesertaan KB, meningkatkan dukungan dan hubungan kemitraan lintas sektor, menurunkan presentase 'unmeet need' serta meningkatkan minat masyarakat untuk ber KB," bebernya.

Hartati menjelaskan, KB pascapersalinan merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari setelah melahirkan. 

"Untuk mendorong seorang ibu menggunakan alat kontrasepsi pasca melahirkan, kegiatan konseling KB menjadi sangat penting karena seorang ibu yang baru melahirkan bayi biasanya lebih mudah untuk diajak menggunakan kontrasepsi," kata dia. 

Sehingga waktu setelah melahirkan adalah waktu yang paling tepat untuk mengajak ibu menggunakan kontrasepsi.
 
Seorang peserta KB diberikan alat kontrasepsi implan satu batang di RS Siti Khadijah, Kota Gorontalo, Gorontalo. ANTARA/Adiwinata Solihin 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021