Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mencanangkan rehabilitasi Kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan di Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo, Jumat, yang ditandai dengan peletakan batu pertama.
Gubernur menyambut baik rehabilitasi dan penambahan gedung baru tersebut.
Ia mengingatkan kepada kontraktor pemenang tender untuk bekerja tepat waktu, tepat hasil, dan tepat guna mengingat pekerjaan fisik yang ditawar jauh dari harga alokasi anggaran atau pagu.
Rusli berharap kontraktor bisa menghitung dengan baik kebutuhan pekerjaan.
Dinas terkait juga diminta melakukan pengawasan maksimal sehingga pekerjaan selesai dengan baik selama 180 hari.
Ia berharap dengan adanya penambahan gedung bisa meningkatkan kualitas pelayanan dinas itu khususnya menyangkut arsip pemerintahan dari masa lalu hingga sekarang.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan didorong melakukan pengarsipan secara manual dan digital.
“Kualitas kearsipan harus ditingkatkan. Di Indonesia kearsipan masih lemah. Di Belanda, arsip masa Gorontalo tahun 1.500-an masih tersimpan di Belanda," jelasnya
Sementara itu, Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Sul A. Moito menjelaskan rehabilitasi kantornya menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Perpustakaan Nasional RI tahun 2021 sebesar Rp4,1 miliar.
“Direncanakan pembangunan gedung sebanyak dua lantai dengan besaran penawaran yakni Rp3,3 miliar akan berlangsung hingga 20 November 2021,” ungkapnya.
Rehabilitasi Gedung Kearsipan dan Perpustakaam semestinya telah dilaksanakan tahun 2020.
Namun anggaran yang diusulkan sejak 2019 itu ditunda, karena pemerintah harus mengalihkan sebagian alokasi APBN untuk penanganan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Gubernur menyambut baik rehabilitasi dan penambahan gedung baru tersebut.
Ia mengingatkan kepada kontraktor pemenang tender untuk bekerja tepat waktu, tepat hasil, dan tepat guna mengingat pekerjaan fisik yang ditawar jauh dari harga alokasi anggaran atau pagu.
Rusli berharap kontraktor bisa menghitung dengan baik kebutuhan pekerjaan.
Dinas terkait juga diminta melakukan pengawasan maksimal sehingga pekerjaan selesai dengan baik selama 180 hari.
Ia berharap dengan adanya penambahan gedung bisa meningkatkan kualitas pelayanan dinas itu khususnya menyangkut arsip pemerintahan dari masa lalu hingga sekarang.
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan didorong melakukan pengarsipan secara manual dan digital.
“Kualitas kearsipan harus ditingkatkan. Di Indonesia kearsipan masih lemah. Di Belanda, arsip masa Gorontalo tahun 1.500-an masih tersimpan di Belanda," jelasnya
Sementara itu, Kadis Kearsipan dan Perpustakaan Sul A. Moito menjelaskan rehabilitasi kantornya menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Perpustakaan Nasional RI tahun 2021 sebesar Rp4,1 miliar.
“Direncanakan pembangunan gedung sebanyak dua lantai dengan besaran penawaran yakni Rp3,3 miliar akan berlangsung hingga 20 November 2021,” ungkapnya.
Rehabilitasi Gedung Kearsipan dan Perpustakaam semestinya telah dilaksanakan tahun 2020.
Namun anggaran yang diusulkan sejak 2019 itu ditunda, karena pemerintah harus mengalihkan sebagian alokasi APBN untuk penanganan COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021