Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo menyerahkan buku tabungan dan bantuan sosial (bansos) kepada Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) di Kecamatan Batudaa Pantai dan Biluhu.
Wakil Bupati Gorontalo Hendra Hemeto di Gorontalo, Senin, mengatakan bantuan tersebut dibagi dalam beberapa klasifikasi penerima.
Untuk ibu hamil mendapat bantuan Rp250 ribu per bulan, untuk anak usia 0-6 tahun Rp250 ribu per bulan, penyandang disabilitas Rp200 ribu per bulan, warga lansia Rp200 ribu per bulan.
Anak yang duduk dibangku SD Rp75 ribu per bulan, anak SMP Rp125 ribu per bulan, dan anak SMA Rp166 ribu per bulan.
"Sengaja dibagi menjadi beberapa klasifikasi karena disesuaikan dengan kebutuhan setiap masyarakat," ujarnya.
Hendra berharap, bantuan itu dimanfaatkan dengan baik sebab tidak lama lagi sekolah akan masuk pada tahun ajaran baru untuk keperluan pendidikan anak.
"Gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar dirasa perlu, jangan hanya untuk hal lain. Ini juga sudah dekat tahun ajaran baru, maka gunakan untuk kebutuhan sekolah anak-anak," ungkapnya.
Hendra mengatakan ke depan pemerintah daerah akan membuat suatu program bagi masyarakat PKH yang merasa sudah mampu dan menyatakan diri keluar dari program tersebut, akan mendapatkan bantuan lain.
"Ke depan nanti akan ada lagi program kami, khususnya para penerima PKH ini, jika merasa sudah mampu dan membuat pernyataan untuk keluar dari situ, maka ada bantuan lagi yang kami peruntukkan untuk mereka, kurang lebih lima sampai 10 juta, tapi sesuai dengan profesi," kata dia.
Dia juga berpesan kepada para camat dan kepala desa terkait dengan bantuan ini agar benar-benar sampai kepada penerima.
Ia tidak ingin ada masyarakat yang membutuhkan bantuan tetapi justru tidak mendapatkannya.
"Saya minta kepada para camat agar bantuan-bantuan ini sampai kepada mereka yang membutuhkan, jangan sampai ada yang tidak dapat padahal dia butuh," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021
Wakil Bupati Gorontalo Hendra Hemeto di Gorontalo, Senin, mengatakan bantuan tersebut dibagi dalam beberapa klasifikasi penerima.
Untuk ibu hamil mendapat bantuan Rp250 ribu per bulan, untuk anak usia 0-6 tahun Rp250 ribu per bulan, penyandang disabilitas Rp200 ribu per bulan, warga lansia Rp200 ribu per bulan.
Anak yang duduk dibangku SD Rp75 ribu per bulan, anak SMP Rp125 ribu per bulan, dan anak SMA Rp166 ribu per bulan.
"Sengaja dibagi menjadi beberapa klasifikasi karena disesuaikan dengan kebutuhan setiap masyarakat," ujarnya.
Hendra berharap, bantuan itu dimanfaatkan dengan baik sebab tidak lama lagi sekolah akan masuk pada tahun ajaran baru untuk keperluan pendidikan anak.
"Gunakan untuk memenuhi kebutuhan yang benar-benar dirasa perlu, jangan hanya untuk hal lain. Ini juga sudah dekat tahun ajaran baru, maka gunakan untuk kebutuhan sekolah anak-anak," ungkapnya.
Hendra mengatakan ke depan pemerintah daerah akan membuat suatu program bagi masyarakat PKH yang merasa sudah mampu dan menyatakan diri keluar dari program tersebut, akan mendapatkan bantuan lain.
"Ke depan nanti akan ada lagi program kami, khususnya para penerima PKH ini, jika merasa sudah mampu dan membuat pernyataan untuk keluar dari situ, maka ada bantuan lagi yang kami peruntukkan untuk mereka, kurang lebih lima sampai 10 juta, tapi sesuai dengan profesi," kata dia.
Dia juga berpesan kepada para camat dan kepala desa terkait dengan bantuan ini agar benar-benar sampai kepada penerima.
Ia tidak ingin ada masyarakat yang membutuhkan bantuan tetapi justru tidak mendapatkannya.
"Saya minta kepada para camat agar bantuan-bantuan ini sampai kepada mereka yang membutuhkan, jangan sampai ada yang tidak dapat padahal dia butuh," katanya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021