Kabupaten Gorontalo (ANTARA) - Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo mengatakan perayaan Lebaran Ketupat 2024 yang merupakan tradisi warga keturunan Jawa Tondano (Jaton) meningkatkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.
Bupati Gorontalo sebut Lebaran Ketupat tingkatkan ekonomi masyarakat
Rabu, 17 April 2024 5:43 WIB

Seorang warga memasak nasi bulu atau lemang dengan menggunakan bara api sabut kelapa di Desa Huidu, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (16/4/2024). Nasi bulu adalah nasi ketan yang diberi santan kelapa dan bumbu lainnya lalu dimasak dalam bambu yang merupakan kudapan khas warga Jawa Tondano pada Lebaran Ketupat yang dirayakan satu pekan setelah Idul Fitri. ANTARA/Adiwinata Solihin
Ia menjelaskan pada tradisi yang dilakukan satu pekan setelah Idul Fitri itu banyak transaksi pembelian yang dilakukan, mulai dari beras, kelapa, gula merah, ketan, bambu, ketupat, daging sapi dan lainnya.
"Nah dengan demikian berarti perputaran uang dalam hal pembelanjaan dan sebagainya itu akan berkembang," ucap Nelson di Gorontalo, Selasa.
Pada Lebaran Ketupat, ratusan kepala keluarga keturunan Jaton di wilayah Yosonegoro, Reksonegoro dan Kaliyoso memasak berbagai kudapan mulai dodol, lemang, ketupat dan hidangan lainnya untuk menjamu tamu atau siapa saja yang datang untuk silaturahim.
"Di sisi lain adanya mobilitas penduduk juga mengakibatkan ekonominya naik, apalagi itu kalau dikaitkan dengan pariwisata bahkan dari luar daerah pun datang ke Gorontalo dalam rangka melihat, menikmati, bahkan juga membelanjakan uang mereka di Gorontalo," kata dia.
Seorang warga Yosonegoro Zamroni mengaku pada Lebaran Ketupat tahun ini, ia bersama keluarga memasak 100 kilogram beras ketan yang dijadikan lemang atau nasi bulu.
"Kami memasak nasi bulu setiap tahun di satu minggu setelah Ramadhan," ucap dia.
Nasi bulu tersebut, kata dia, akan disajikan kepada tamu atau keluarga yang datang berkunjung pada Lebaran Ketupat yang digelar pada Rabu (17/4).