Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan salah satu strategi menekan inflasi adalah dengan segera membelanjakan anggaran pemerintah.

Selain itu, menjaga fluktuasi harga barang di pasaran dapat dilakukan dengan menerapkan prinsip 4K yaitu Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, Keterjangkauan harga, serta Komunikasi yang efektif antara seluruh instansi terkait. 

"Inflasi itu artinya harga barang cukup tinggi, sementara di satu sisi masyarakat tidak punya daya beli akibat dari pandemi COVID-19,” kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim pertemuan dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Gorontalo dan pemda kabupaten/kota secara virtual di kantor Gubernur, Selasa.

Dari data BPS, tingkat inflasi Gorontalo pada bulan Juni 2021 tercatat sebesar 0,08 persen 

Tekanan inflasi ini mereda jika dibandingan dengan bulan sebelumnya, yang sebesar 0,30 persen.

Sedangkan untuk nasional pada bulan Juni 2021 tercatat deflasi sebesar 0,16 persen.

Dengan perkembangan tersebut Indeks Harga Konsumen tahunan di Gorontalo hingga periode Juni 2021 mengalami inflasi sebesar 2,81 persen,  sedangkan nasional 1,33 persen. 

Wagub meminta Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk secara rutin memberikan informasi harga-harga kebutuhan pokok di pasaran.

“Informasi harga ini sangat penting untuk dievaluasi setiap saat, agar bisa segera menentukan langkah-langkah strategis dalam mengendalikan inflasi dan menjaga keterjangkauan harga komoditas kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, komoditas utama penyumbang inflasi pada bulan Juni 2021 adalah tomat dengan andil tertinggi sebesar 0,1808 persen. 

Kemudian disusul oleh emas perhiasan 0,0510 persen dan ikan tuna 0,0438 persen.*

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021