Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, mendukung alih status Pelabuhan Anggrek menjadi Badan Layanan Umum (BLU).

Wakil Bupati Roni Imran, Rabu, di Gorontalo, mengatakan, keberadaan pelabuhan barang ini sangat potensial sebagai sumber pendapatan asli daerah, sehingga pengelolaannya harus tepat dan keberadaannya harus mampu memberikan keuntungan bagi daerah, mengingat pelabuhan ini ada di wilayah Kecamatan Anggrek.

Saat ini, jumlah kunjungan kapal barang ke Pelabuhan Gorontalo mencapai 30 kali setiap bulan, termasuk kapal impor pengangkut tetes tebu dengan muatan 20 ribu ton.

Sehingga Pemkab akan memberikan dukungan penuh terhadap rencana Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perhubungan untuk alih status Pelabuhan Anggrek dari pelabuhan pengumpul menjadi BLU.

Pemkab optimistis kata Wakil Bupati, dengan menjadi BLU maka keuntungan yang bisa berdampak langsung bagi daerah sangat besar, disamping akan berdampak pada penurunan harga barang di Gorontalo.

Mengingat secara strategis, jarak tempuh ke pelabuhan ini dari Jakarta dan Surabaya lebih dekat daripada ke Pelabuhan Bitung.

"Sehingga Pemkab mendukung penuh jika Pelabuhan Anggrek akan menjadi BLU sebab dampaknya sangat menguntungkan daerah," ujar Wakil Bupati.

Jika telah berstatus BLU, maka dipastikan peningkatan sarana dan prasarana akan lebih mudah, seperti potensi kapal yang masuk ke pelabuhan ini bisa mencapai seribu lebih.

Hanya saja kendala panjang dermaga yang hanya 170 meter dengan kedalaman 15 meter, membuat banyak kapal barang terpaksa mengantri.

Itu pun, kata dia, intensitas kapal yang masuk ke pelabuhan ini terus meningkat sebab jarak tempuhnya dari Jakarta dan Pulau Jawa sangat dekat.

Untuk mendukung realisasi Pelabuhan Anggrek menjadi BLU kata Wakil Bupati, Pemkab akan memberikan rangsangan melalui upaya-upaya pengelolaan potensi daerah, sehingga kapal yang masuk ke wilayah ini bisa kembali dengan membawa keuntungan pula.

Seperti upaya Pemkab terhadap pengelolaan potensi galian C, atau batu pecah yang potensial sebagai material bangunan yang diperlukan daerah lain seperti Kalimantan dan Papua. 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015