Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo Yana Yanti Suleman, Selasa, mengatakan, daerahnya menjadi  prioritas lokasi pembangunan rumah sakit (RS) jiwa dari pemerintah pusat.

Menurutnya masih ada enam provinsi di Indonesia yang belum memiliki RS jiwa, yakni Gorontalo, Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau, Banten dan Papua Barat.

“Rencananya tahun depan pemerintah pusat memprioritaskan pembangunan RS Jiwa di enam daerah. Dari enam tersebut, Gorontalo sangat prioritas karena tingkat gangguan mental dan depresi warganya paling tinggi se Indonesia,” katanya di Gorontalo.

Data Kemenko PMK menyebut Gorontalo memiliki persentase depresi tertinggi dari rata rata nasional.

Jika depresi nasional 6,1 persen, maka Gorontalo berada di angka 10,3 persen.

Gangguan mental skizofrenia di Gorontalo ada di angka 6,6 persen dari rata-rata nasional sebesar 6,7 persen.

“Dari data tersebut jika dirata rata nasional pada 1.000 rumah tangga terdapat 7 rumah tangga dengan orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ. Estimasi jumlah ODGJ di Indonesia mencapai 450.000 orang,” ujarnya.

Pihaknya berharap rencana tersebut dapat direalisasikan secepatnya.

Selama ini Provinsi Gorontalo hanya mengandalkan rumah sakit umum daerah Tombulilato di Kabupaten Bone Bolango, sebagai rumah sakit yang menangani gangguan jiwa.

Letak RS tersebut cukup jauh dari pusat kota, sehingga pelayanan masih kurang maksimal.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021