Gorontalo, (ANTARAGORONTALO) - Sejumlah peserta finalis "Nou dan Uti" (putra-putri) Kota Gorontalo tahun 2015, mengeluhkan kebijakan panitia pemilihan tersebut yang diduga memungut Rp50 ribu setiap peserta untuk biaya kecantikan.
Rahmawati Gurdam, salah seorang finalis membenarkan adanya biaya untuk kelas kecantikan saat pelaksanaan pemilihan Nou dan Uti Senin (7/9) malam.
"Setiap peserta dimintai uang sebesar Rp50 ribu per orang untuk biaya kelas kecantikan dan untuk produk dari salah satu merk produk kecantikan yang menjadi sponsor acara Pemilihan Nou dan Uti, namun hingga usai acara grand final, saya belum mendapatkan produk kecantikan tersebut, mungkin hanya beberapa orang saja yang dapat," katanya, Selasa.
Peserta lainnya Ramdhani Rasjid dan Rahmat Aditya Hasan mengatakan, biaya Rp50 ribu tersebut dimintakan oleh pihak panitia kepada tiap peserta, tapi uang tersebut telah dibayarkan oleh ofisial tiap kecamatan, karena mereka mengaku adalah perwakilan peserta dari kecamatan.
Sapriya Darise, salah seorang keluarga finalis mengatakan, baru pada pemilihan kali ini peserta dimintai biaya kelas kecantikan.
"Pada pemilihan-pemilihan yang serupa pada tahun-tahun sebelumnya, tidak pernah ada biaya untuk kelas kecantikan yang harus dibayarkan peserta," ungkapnya.
Kalaupun harus ada biaya pengeluaran dari peserta tersebut, harus ada bukti kwitansi pembayaran kepada peserta dari pihak panitia penyelenggara Pemilihan Nou dan Uti kot Gorontalo, bahwa mereka membayar hal tersebut.
"Idealnya memang tidak ada biaya yang diberikan kepada tiap peserta, karena seharusnya sudah masuk dalam anggaran kegiatan sesuai dengan perencanaan kegiatan pemerintah kota, semua harus jelas pertanggungjawabannya," katanya.
Fadila Suronoto, Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Kota Gorontalo, selaku pihak panitia mengatakan bahwa uang tersebut digunakan untuk membayar produk kecantikan sebesar Rp40 ribu dan Rp10 ribu untuk biaya kelas kecantikan.
"Biaya Rp50 ribu tersebut langsung masuk kepada "mustika ratu" sebagai sponsor pada kelas kecantikan, Rp40 ribu untuk produk dan Rp10 ribu untuk biaya kelas kecantikan selama empat jam, peserta bisa ikut dalam kelas kecantikan, namun tidak akan mendapatkan produk," ungkap Fadila.
Kepala dinas Pariwisata Kota Gorontalo Gafar Dude saat dikonfirmasi mengatakan, tidak ada kebijakan pungutan sebesar Rp50 ribu untuk tiap finalis Nou-Uti.
"Kita tidak pernah menarik uang sepeserpun dari peserta dan saya belum mengetahui apabila ada pemungutan biaya seperti itu, karena acara ini sudah dianggarkan, apabila ada pemungutan biaya akan di kembalikan kepada peserta,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Rahmawati Gurdam, salah seorang finalis membenarkan adanya biaya untuk kelas kecantikan saat pelaksanaan pemilihan Nou dan Uti Senin (7/9) malam.
"Setiap peserta dimintai uang sebesar Rp50 ribu per orang untuk biaya kelas kecantikan dan untuk produk dari salah satu merk produk kecantikan yang menjadi sponsor acara Pemilihan Nou dan Uti, namun hingga usai acara grand final, saya belum mendapatkan produk kecantikan tersebut, mungkin hanya beberapa orang saja yang dapat," katanya, Selasa.
Peserta lainnya Ramdhani Rasjid dan Rahmat Aditya Hasan mengatakan, biaya Rp50 ribu tersebut dimintakan oleh pihak panitia kepada tiap peserta, tapi uang tersebut telah dibayarkan oleh ofisial tiap kecamatan, karena mereka mengaku adalah perwakilan peserta dari kecamatan.
Sapriya Darise, salah seorang keluarga finalis mengatakan, baru pada pemilihan kali ini peserta dimintai biaya kelas kecantikan.
"Pada pemilihan-pemilihan yang serupa pada tahun-tahun sebelumnya, tidak pernah ada biaya untuk kelas kecantikan yang harus dibayarkan peserta," ungkapnya.
Kalaupun harus ada biaya pengeluaran dari peserta tersebut, harus ada bukti kwitansi pembayaran kepada peserta dari pihak panitia penyelenggara Pemilihan Nou dan Uti kot Gorontalo, bahwa mereka membayar hal tersebut.
"Idealnya memang tidak ada biaya yang diberikan kepada tiap peserta, karena seharusnya sudah masuk dalam anggaran kegiatan sesuai dengan perencanaan kegiatan pemerintah kota, semua harus jelas pertanggungjawabannya," katanya.
Fadila Suronoto, Kepala Seksi Promosi Dinas Pariwisata Kota Gorontalo, selaku pihak panitia mengatakan bahwa uang tersebut digunakan untuk membayar produk kecantikan sebesar Rp40 ribu dan Rp10 ribu untuk biaya kelas kecantikan.
"Biaya Rp50 ribu tersebut langsung masuk kepada "mustika ratu" sebagai sponsor pada kelas kecantikan, Rp40 ribu untuk produk dan Rp10 ribu untuk biaya kelas kecantikan selama empat jam, peserta bisa ikut dalam kelas kecantikan, namun tidak akan mendapatkan produk," ungkap Fadila.
Kepala dinas Pariwisata Kota Gorontalo Gafar Dude saat dikonfirmasi mengatakan, tidak ada kebijakan pungutan sebesar Rp50 ribu untuk tiap finalis Nou-Uti.
"Kita tidak pernah menarik uang sepeserpun dari peserta dan saya belum mengetahui apabila ada pemungutan biaya seperti itu, karena acara ini sudah dianggarkan, apabila ada pemungutan biaya akan di kembalikan kepada peserta,"katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015