Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, Asri Ode Muisi mengimbau warga di daerah itu agar tetap waspada menghadapi cuaca ekstrem.

"Diprakirakan curah hujan tinggi akan berlangsung hingga Januari 2022 sehingga masyarakat perlu lebih waspada," katanya di Gorontalo, Minggu.

Khususnya di wilayah rawan banjir seperti di Kecamatan Tomilito, Anggrek, Monano dan Biau.

Pihak BPBD terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan, baik TNI dan Polri, Basarnas, pihak Balai Sungai, maupun perangkat daerah seperti Dinas Sosial, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan dan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP).

BPBD juga intensif melaporkan kondisi wilayah tersebut kepada pemerintah pusat dan provinsi, dalam upaya penanggulangan banjir, maupun kondisi yang potensial ditimbulkan akibat curah hujan tinggi.

Koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa pun terus diperkuat, dalam meneruskan imbauan-imbauan terkait waspada bencana alam baik banjir maupun tanah longsor.

Pada Tahun Anggaran 2021 ini kata Asri, BPBD telah melaksanakan kegiatan rekonstruksi dalam upaya penanggulangan bencana banjir, bersumber dari dana pembantuan dengan total mencapai Rp8 miliar lebih.

Untuk pembangunan bendung Tolango dan Biau, tanggul Tolongio, tanggul Sungai Cokelat Gentuma, serta penyelesaian jembatan Wapalo.

Seluruh kegiatannya telah rampung, namun diharapkan bantuan serupa dapat kembali dikucurkan pemerintah pusat untuk kegiatan rekonstruksi lainnya, termasuk rehabilitasi muara sungai untuk penanggulangan banjir di wilayah-wilayah rawan.

Kegiatan tersebut diyakini mampu mengantisipasi bencana banjir.

Dengan harapan, seluruh elemen masyarakat di daerah itu, tetap menjaga kelestarian lingkungan dan kawasan tutupan hutan, tidak membuang sampah di sungai serta tidak berladang di kemiringan lebih dari 15 derajat.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2021