Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Musim kemarau panjang di Provinsi Gorontalo, mengakibatkan banyak burung yang hidup di hutan maupun burung migran mencari makan hingga ke perkebunan, ternyata dimanfaatkan warga untuk diburu.

Hal tersebut mengakibatkan burung sangat rentan untuk diburu karena sangat dekat dengan pemukiman warga dan sering terkena perangkap burung pemburu, selain banyaknya burung migran yang datang ke daerah tersebut.

Seperti pantauan di Di Desa Talango, Kecamatan kabila, Kabupaten Bone Bolango, contohnya, Senin, beberapa spesies burung banyak yang terjerat perangkap pemburu di areal persawahan.

UM, warga Desa Talango, mengatakan, banyak burung yang terpaksa keluar dari hutan untuk mencari makanan di sekitar persawahan dan pemukiman warga karena musim kemarau panjang.

"Biasanya burung-burung tersebut terbang dan mencari makan secara berkelompok, masa panen padi merupakan salah satu kesukaan burung untuk mencari makan karena banyaknya serangga yang keluar pasca panen padi, dan mereka selalu terjerat perangkap burung yang dipasang pemburu di sekitar sawah," ungkapnya.

Perangkap burung yang dipasang pemburu biasanya berupa seutas tali nilon yang dibuat simpul dan dipasang di sekitar persawahan dan perkebunan warga.

"Sebenarnya jerat perangkap tersebut digunakan untuk menjerat hewan apa saja yang melintas, namun karena sedang musim kemarau dan banyak burung yang datang membuat burung lebih banyak terjerat," tambah Um.

Rosna, salah seorang warga yang melintas di area persawahan tersebut mengatakan pernah melihat beberapa ekor jenis burung dengan bulu kuning emas dan cokelat serta putih burik terjerat perangkap pemburu.

"Banyak burung yang terjerat perangkap dari tali nilon tersebut, saya kasihan melihatnya, seharusnya burung-burung itu dapat terbang bebas dan mencari makan di habitatnya, semoga kejadian tersebut tidak terjadi lagi dan perburuan burung tidak marak terjadi disini," tutup Rosna.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015