Palangka Raya (ANTARA GORONTALO) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Palangka Raya meminta jadwal ujian semester diundurkan guna menambah
persiapan belajar siswa yang dalam beberapa pekan terakhir dinilai
berkurang jam belajar akibat kabut asap di daerah itu.
"Proses belajar mengajar sempat terganggu karena kabut asap. Akibatnya pembelajaran berhenti selama 34 hari. Untuk itu kita akan segera mengusulkan penjadwalan ulang ujian akhir melalui provinsi. Untuk waktunya kita tunggu saja instruksi dari menteri," kata Sekretaris Disdikbud kota, Mahlani di Palangka Raya, Jumat.
Usulan diundurkan jadwal ujian itu dalam rangka memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengejar ketertinggalan mata pelajaran akibat libur panjang itu.
"Akibat lamanya bencana kabut asap yang melanda Palangka Raya setidaknya anak-anak kita tertinggal pelajaran sekitar 16,60 persen. Ketertinggalan itu yang akan kita kejar," kata Mahlani.
Pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak sekolah guna menyiapkan program bagi ribuan siswa di Palangka Raya dalam rangka mengejar ketertinggalan pelajaran.
"Apakah menambah jam sekolah, memberikan tugas tambahan setiap hari atau menambah les setelah sekolah. Pastinya, kita sedang berkoordinasi dengan sekolah untuk menentukan langkah yang paling efektif bagi anak-anak kita," katanya.
Sementara itu, menurut anggota komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Budi Susilo, kebijakan yang diambil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota itu telah melalui tahapan dan pertimbangan.
"Kalau memang ada wacana dinas menunda ujian semester, tentu sudah ada kajiannya. Saya sendiri menyambut baik keputusan itu karena kita sama-sama tahu anak-anak tertinggal dalam pelajaran akibat libur panjang selama kabut asap," kata pria yang juga politisi PDI Perjuangan itu.
Ia juga meminta siswa dapat maksimal dalam mengikuti setiap program di sekolah sehingga ketertinggalan pelajaran itu dapat dikejar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Proses belajar mengajar sempat terganggu karena kabut asap. Akibatnya pembelajaran berhenti selama 34 hari. Untuk itu kita akan segera mengusulkan penjadwalan ulang ujian akhir melalui provinsi. Untuk waktunya kita tunggu saja instruksi dari menteri," kata Sekretaris Disdikbud kota, Mahlani di Palangka Raya, Jumat.
Usulan diundurkan jadwal ujian itu dalam rangka memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengejar ketertinggalan mata pelajaran akibat libur panjang itu.
"Akibat lamanya bencana kabut asap yang melanda Palangka Raya setidaknya anak-anak kita tertinggal pelajaran sekitar 16,60 persen. Ketertinggalan itu yang akan kita kejar," kata Mahlani.
Pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak sekolah guna menyiapkan program bagi ribuan siswa di Palangka Raya dalam rangka mengejar ketertinggalan pelajaran.
"Apakah menambah jam sekolah, memberikan tugas tambahan setiap hari atau menambah les setelah sekolah. Pastinya, kita sedang berkoordinasi dengan sekolah untuk menentukan langkah yang paling efektif bagi anak-anak kita," katanya.
Sementara itu, menurut anggota komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Budi Susilo, kebijakan yang diambil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota itu telah melalui tahapan dan pertimbangan.
"Kalau memang ada wacana dinas menunda ujian semester, tentu sudah ada kajiannya. Saya sendiri menyambut baik keputusan itu karena kita sama-sama tahu anak-anak tertinggal dalam pelajaran akibat libur panjang selama kabut asap," kata pria yang juga politisi PDI Perjuangan itu.
Ia juga meminta siswa dapat maksimal dalam mengikuti setiap program di sekolah sehingga ketertinggalan pelajaran itu dapat dikejar.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015