Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Gorontalo sebagai salah satu UPT di jajaran Kanwil Kemenkumham Gorontalo melakukan panen raya jagung dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.
Panen raya tersebut merupakan program Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI dalam rangka pengembangan jagung wilayah khusus Lapas/Rutan.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Gorontalo Nur Afiril Utami, Kamis, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu kegiatan itu.
"Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo turut berbangga karena merupakan salah satu dari 13 UPT Pemasyarakatan dan menjadi satu-satunya Lapas Perempuan di Indonesia yang dipercayakan dalam melaksanakan program pengembangan jagung wilayah khusus Lapas/Rutan ini," ujarnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Gorontalo, Hantor Situmorang mengatakan bahwa, selain berperan sebagai penyedia pangan dan penggerak ekonomi nasional, pada tahun 2020 pemerintah menggunakan jagung sebagai media pembinaan kelompok masyarakat di Lapas dan Rutan.
"Pembinaan yang dilakukan terhadap WBP dimaksudkan untuk membentuk kepribadian dan kemandirian yang tangguh menuju reintegrasi sosial, agar kehidupan setelah keluar dari Lapas/Rutan menjadi lebih baik dan dapat berkontribusi pada peningkatan produksi jagung nasional," katanya.
Adapun paket bantuan Pemerintah untuk kegiatan pengembangan jagung wilayah khusus antara lain benih jagung sebanyak 15 kg/hektare, pupuk NPK 2.000 kg/ha, pupuk Hayati 3 liter/ha dan herbisida 2 liter/ha.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Rahmat A.W. Pomalingo turut memberikan apresiasi kepada Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo yang telah menjadi bagian dalam mendukung program ketahanan pangan nasional di Indonesia khususnya di Kabupaten Gorontalo.
Oleh karena itu, Dinas Pertanian akan terus mendorong dan memberikan dukungan penuh pada kegiatan-kegiatan pertanian yang dilaksanakan oleh Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Panen raya tersebut merupakan program Direktorat Jenderal Pemasyarakatan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI dalam rangka pengembangan jagung wilayah khusus Lapas/Rutan.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas III Gorontalo Nur Afiril Utami, Kamis, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu kegiatan itu.
"Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo turut berbangga karena merupakan salah satu dari 13 UPT Pemasyarakatan dan menjadi satu-satunya Lapas Perempuan di Indonesia yang dipercayakan dalam melaksanakan program pengembangan jagung wilayah khusus Lapas/Rutan ini," ujarnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenkumham Gorontalo, Hantor Situmorang mengatakan bahwa, selain berperan sebagai penyedia pangan dan penggerak ekonomi nasional, pada tahun 2020 pemerintah menggunakan jagung sebagai media pembinaan kelompok masyarakat di Lapas dan Rutan.
"Pembinaan yang dilakukan terhadap WBP dimaksudkan untuk membentuk kepribadian dan kemandirian yang tangguh menuju reintegrasi sosial, agar kehidupan setelah keluar dari Lapas/Rutan menjadi lebih baik dan dapat berkontribusi pada peningkatan produksi jagung nasional," katanya.
Adapun paket bantuan Pemerintah untuk kegiatan pengembangan jagung wilayah khusus antara lain benih jagung sebanyak 15 kg/hektare, pupuk NPK 2.000 kg/ha, pupuk Hayati 3 liter/ha dan herbisida 2 liter/ha.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo Rahmat A.W. Pomalingo turut memberikan apresiasi kepada Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo yang telah menjadi bagian dalam mendukung program ketahanan pangan nasional di Indonesia khususnya di Kabupaten Gorontalo.
Oleh karena itu, Dinas Pertanian akan terus mendorong dan memberikan dukungan penuh pada kegiatan-kegiatan pertanian yang dilaksanakan oleh Lapas Perempuan Kelas III Gorontalo.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022