Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menginisiasi pemberian bantuan perangkat komunikasi atau radio dengan frekuensi khusus bagi nelayan tangkap di daerah itu.
"Nelayan kita rata-rata melaut dengan modal nekat. Mengapa saya sebut begitu? karena mereka tidak membekali diri dengan sarana dan prasarana kebencanaan yang harus dipenuhi saat melakukan aktivitas di tengah laut," kata Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Hamzah Sidik, di Gorontalo, Rabu.
Seperti saat melaut tidak membawa baju pelampung dan tidak membawa alat komunikasi minimal radio, katanya.
"Paling umum hanya membawa telefon seluler. Padahal perangkat kebencanaan perlu dimiliki untuk menopang aktivitas mereka saat melaut, khususnya menghadapi cuaca ekstrem," katanya.
DPRD akan mengusulkan program bantuan alat komunikasi berupa radio dengan frekuensi khusus yang dapat langsung terhubung dengan seluruh pemangku kepentingan penyelamatan. Baik Basarnas, TNI, dan Polri maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) termasuk pemerintah kecamatan dan desa.
"Saya sudah bertemu dengan Koordinator Frekuensi di Provinsi Gorontalo dan Kementerian Kominfo dalam rangka sosialisasi pelatihan bagi nelayan dalam penggunaan radio dengan frekuensi khusus penyelamatan," katanya.
Infrastrukturnya akan disiapkan melalui program yang akan dirancang sebagai bantuan untuk para nelayan di daerah ini yang jumlahnya hampir 5 ribu orang.
"Mereka (nelayan) harus melaut meski cuaca ekstrem melanda. Sebab rata-rata masyarakat menjadi nelayan untuk kelangsungan hidup keluarganya," katanya pula.
Oleh karena itu, katanya, pemerintah daerah berkewajiban melindungi nelayan agar kecelakaan di laut dapat dicegah di antaranya melalui penyaluran bantuan radio dengan frekuensi khusus bagi setiap nelayan.
"Kalau menggunakan radio frekuensi umum sangat sulit sampai tujuan yang dihubungi. Kita berharap dapat segera merealisasikan bantuan tersebut. Sebab alat komunikasi merupakan perangkat kebencanaan yang sangat penting dimiliki nelayan saat melaut," imbuhnya.
il Ketua II DPRD Gorontalo Utara, Hamzah Sidik bersama masyarakat di wilayah barat kabupaten. (ANTARA/HO-humas DPRD)
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Nelayan kita rata-rata melaut dengan modal nekat. Mengapa saya sebut begitu? karena mereka tidak membekali diri dengan sarana dan prasarana kebencanaan yang harus dipenuhi saat melakukan aktivitas di tengah laut," kata Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara, Hamzah Sidik, di Gorontalo, Rabu.
Seperti saat melaut tidak membawa baju pelampung dan tidak membawa alat komunikasi minimal radio, katanya.
"Paling umum hanya membawa telefon seluler. Padahal perangkat kebencanaan perlu dimiliki untuk menopang aktivitas mereka saat melaut, khususnya menghadapi cuaca ekstrem," katanya.
DPRD akan mengusulkan program bantuan alat komunikasi berupa radio dengan frekuensi khusus yang dapat langsung terhubung dengan seluruh pemangku kepentingan penyelamatan. Baik Basarnas, TNI, dan Polri maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) termasuk pemerintah kecamatan dan desa.
"Saya sudah bertemu dengan Koordinator Frekuensi di Provinsi Gorontalo dan Kementerian Kominfo dalam rangka sosialisasi pelatihan bagi nelayan dalam penggunaan radio dengan frekuensi khusus penyelamatan," katanya.
Infrastrukturnya akan disiapkan melalui program yang akan dirancang sebagai bantuan untuk para nelayan di daerah ini yang jumlahnya hampir 5 ribu orang.
"Mereka (nelayan) harus melaut meski cuaca ekstrem melanda. Sebab rata-rata masyarakat menjadi nelayan untuk kelangsungan hidup keluarganya," katanya pula.
Oleh karena itu, katanya, pemerintah daerah berkewajiban melindungi nelayan agar kecelakaan di laut dapat dicegah di antaranya melalui penyaluran bantuan radio dengan frekuensi khusus bagi setiap nelayan.
"Kalau menggunakan radio frekuensi umum sangat sulit sampai tujuan yang dihubungi. Kita berharap dapat segera merealisasikan bantuan tersebut. Sebab alat komunikasi merupakan perangkat kebencanaan yang sangat penting dimiliki nelayan saat melaut," imbuhnya.
il Ketua II DPRD Gorontalo Utara, Hamzah Sidik bersama masyarakat di wilayah barat kabupaten. (ANTARA/HO-humas DPRD)
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022