Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, masih tinggi, kata Sekretaris Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, dr Wardana Harun, Kamis.
Data pihaknya tahun 2014 menunjukkan angka kematian ibu mencapai 3 kasus, sedangkan tahun 2015 naik menjadi 4 kasus.
Sementara angka kematian bayi tahun 2014 mencapai 37 kasus, tahun 2015 turun 27 kasus.
"Meski terjadi penurunan namun angka ini masih tinggi," ujar Wardana pada laporannya dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-51 tingkat kabupaten ini, dihadiri Bupati Indra Yasin dan Wakil Bupati Roni Imran.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi di daerah ini kata ia, pihaknya terus memotivasi tenaga medis di seluruh puskesmas untuk menggelar posyandu dan pelayanan kesehatan terpadu langsung ke rumah-rumah penduduk setiap minggunya.
"Jika ditemukan ibu hamil yang belum pernah memeriksakan kehamilannya, maka petugas kesehatan di wilayah tersebut wajib proaktif membawanya ke pusat layanan kesehatan terdekat," katanya.
Mengingat salah satu pemicu tingginya kasus kematian ibu hamil di daerah ini adalah, penduduk yang terdata di daerah lain namun melakukan persalinan di daerah ini.
Bupati Indra Yasin sendiri menekankan agar angka kematian ibu dan bayi serta anak di daerah ini harus diturunkan.
"Kita pernah mencapai angka kematian ibu dan bayi pada posisi nol alias nihil, sehingga prestasi tersebut harus kembali diwujudkan," ujarnya.
Ia berharap, optimalisasi pelayanan kesehatan di seluruh puskesmas dan rumah sakit daerah terus dilakukan.
Disamping peran aktif tenaga medis baik dokter, bidan dan perawat untuk mengoptimalkan layanan kesehatan gratis, serta meningkatkan pelayanan antar jemput pasien miskin untuk berobat di pusat layanan kesehatan di wilayahnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
Data pihaknya tahun 2014 menunjukkan angka kematian ibu mencapai 3 kasus, sedangkan tahun 2015 naik menjadi 4 kasus.
Sementara angka kematian bayi tahun 2014 mencapai 37 kasus, tahun 2015 turun 27 kasus.
"Meski terjadi penurunan namun angka ini masih tinggi," ujar Wardana pada laporannya dalam memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-51 tingkat kabupaten ini, dihadiri Bupati Indra Yasin dan Wakil Bupati Roni Imran.
Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi di daerah ini kata ia, pihaknya terus memotivasi tenaga medis di seluruh puskesmas untuk menggelar posyandu dan pelayanan kesehatan terpadu langsung ke rumah-rumah penduduk setiap minggunya.
"Jika ditemukan ibu hamil yang belum pernah memeriksakan kehamilannya, maka petugas kesehatan di wilayah tersebut wajib proaktif membawanya ke pusat layanan kesehatan terdekat," katanya.
Mengingat salah satu pemicu tingginya kasus kematian ibu hamil di daerah ini adalah, penduduk yang terdata di daerah lain namun melakukan persalinan di daerah ini.
Bupati Indra Yasin sendiri menekankan agar angka kematian ibu dan bayi serta anak di daerah ini harus diturunkan.
"Kita pernah mencapai angka kematian ibu dan bayi pada posisi nol alias nihil, sehingga prestasi tersebut harus kembali diwujudkan," ujarnya.
Ia berharap, optimalisasi pelayanan kesehatan di seluruh puskesmas dan rumah sakit daerah terus dilakukan.
Disamping peran aktif tenaga medis baik dokter, bidan dan perawat untuk mengoptimalkan layanan kesehatan gratis, serta meningkatkan pelayanan antar jemput pasien miskin untuk berobat di pusat layanan kesehatan di wilayahnya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015